Penerapan konsep 3r melalui bank sampah dalam menunjang pengelolaan sampah di Kelurahan Kebonsari, Cilegon
T Timbulan sampah yang terus meningkat, menyebabkan Kecamatan Citangkil memiliki beberapa bank sampah dalam menangangi isu persampahannya, dengan bank sampah teraktif yaitu Bank Sampah Mandiri dan Bank Sampah Berling yang berlokasi di Kelurahan Kebonsari. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan sampah melalui mekanisme bank sampah di Kelurahan Kebonsari, menganalisis komposisi sampah dan potensi sampah yang bisa didaur ulang di Kelurahan Kebonsari oleh bank sampah, menganalisis pengaruh bank sampah terhadap jumlah timbulan sampah di Kelurahan Kebonsari, serta merencanakan pengembangan sarana, prasarana, dan pola pengumpulan bank sampah di Kelurahan Kebonsari. Metode yang digunakan untuk memperoleh laju timbulan dan komposisi sampah di Kelurahan Kebonsari adalah metode SNI 19-3694-1994, metode yang digunakan untuk memperoleh data pengelolaan sampah oleh bank sampah adalah metode observasi, dan metode yang digunakan untuk memperoleh data peran serta masyarakat adalah metode wawancara dengan kuesioner. Hasil penilitian menunjukkan rata-rata laju timbulan sampah di Kelurahan Kebonsari adalah 0,71 l/orang/hari atau 0,12 kg/orang/hari dan komposisi sampah di Kelurahan Kebonsari terdiri dari 60,15% organik dan 39,85% non organik dengan komposisi paling besar adalah komposisi lain-lain yaitu, popok, pembalut, dan tisu. Pada awal tahun perencanaan, Bank Sampah Mandiri berpotensi mendaur ulang 8,30% dari daerah pelayanannya dan Bank Sampah Berling berpotensi mendaur ulang 1,90% dari daerah pelayanannya. Dalam perencanaan jangka panjang bank sampah akan berkembang dengan penambahan cakupan pelayanan dan penambahan jenis sampah yang diterima, dengan target pada akhir tahun perencanaan adalah 100% melayani penduduk Kelurahan Kebonsari, sehingga mampu mengurangi 63,03% dari total timbulan sampah Kelurahan Kebonsari.
S Solid waste generation which is always increasing, causes Citangkil Village has several waste bank to handle their soild waste issues, with the most active waste bank is Mandiri Solid Waste Bank and Berling Solid Waste that located in Kebonsari Urban Village. The purpose of this research are to evaluate solid waste management through waste bank mechanism in Kebonsari Urban Village, analyze solid waste composition, solid waste potential that can be recycle in Kebonsari Urban Village, analyze impact of solid waste bank towards total solid waste generation in Kebonsari Urban Village, and planning the development of facilities, infrastructure and solid waste collection by solid waste bank in Kebonsari Urban Village. The method that used to obtain solid waste generation and solid waste composition in Kebonsari Urban Village is SNI 19-3694-1994 methods, the method that used to obtain solid waste management data by solid waste bank is observation methods, and the method that used to obtain community participation is interview by questionnaire methods. The result of this research shows that the average of solid waste generation in Kebonsari Urban Village is 0,71 l/person/day or 0,12 l/person/day and solid waste composition in Kebonsari Urban Village consists of 60,15% organic dan 39,85% non organic with the biggest composition is miscellaneous compositions which is diapers, napkins, and wipes. At the start of the planning year, Mandiri Solid Waste Bank potential to recycle is 8,30% of their services area and Berling Solid Waste Bank potential to recycle is 1,90% of their services area. In long term planning, solid waste bank will expand by enchance their services area and enchance type of solid waste that accepted, with target in long term is 100% serve Kebonsari Urban Village community, as the results solid waste banks are able to reduce 63,03% of total solid waste in Kebonsari Urban Village