Penerapan metode six sigma dan fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
P PT. Abacus Kencana Industries merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sheet metal work. Dalam bersaing di dunia bisnis dan untuk memenangkan persaingan pasar, perusahaan diharapkan memiliki kualitas produk yang baik sehingga dapat memberikan kepuasaan terhadap konsumen. Dari data produksi produk pada periode Juli —September 2010, diketahui perusahaan memproduksi 3 jenis produk dengan angka kecacatan yang cukup tinggi yaitu rack 19"42U sebesar 11,62%, rack wallmount sebesar 15,14% dan rack backwall sebesar 13,80%. Berdasarkan data historis produk tersebut diketahui produk dengan rata-rata angka kecacatan tertinggi adalah rack wallmount yaitu sebesar 15,14%, sedangkan perusahan memiliki target kecacatan tidak melebihi 10%. Hal ini menggambarkan permasalahan pada perusahaan yaitu masih tingginya angka kecacatan pada proses produksi rack wallmount. Oleh sebab itu, perusahaan mencoba menerapkan suatu program peningkatan kualitas yang berkesinambungan, yaitu dengan metode Six Sigma. Berdasarkan penelitian pada tahap define, proses coating paling banyak menghasilkan kecacatan produk sehingga menjadi prioritas penanganan masalah. Ada 5 karakteristik kualitas (Critical to Quality) pada proses coating, yaitu goresan (scratch), mata ikan (fish eyes), kelupas (flaking), meleleh (sagging) dan bintik debu (dust disty). Pada tahap pengukuran (measure) terhadap performansi kerja proses coating, diketahui tingkat sigma sebesar 3.32 sigma, 34250 Defect per Million Opportunities (DPMO), Cp 0.456013 serta Cpk 0.31766 dan nilai yield process sebesar 96.63%. Permasalahan dianalisa dengan menggunakan diagram ishikawa, CFME (Cause Failure Mode Effect) dan penerapan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dengan pendekatan logika fuzzy. Berdasarkan basil analisa permasalahan diketahui nilai-nilai severity (5), occurance (0), dan detection (D), selanjutnya diolah dengan pendekatan logika fuzzy untuk memperoleh nilai FRPN (Fuzzy Risk Priority Number). Berdasarkan nilai FRPN tertinggi (High-Very High), sumber permaslahan yang menjadi prioritas penanganan masalah adalah control point PH dari bahan kimia kurang diperhatikan, masih adanya kotoran pada area tekukan dan terak-terak sisa pengelasan dan kesalahan-kesalahn pada proses pengecatan yang secara garis besar disebabkan belum adanya prosedur pengecatan. Pada tahap improve dilakukan penyusunan rencana tindakan (action plan) dengan menggunakan metode 5W-1H dan menghasilkan usulan perbaikan yaitu chemical pretreatment test record, inspection table preparation process, spraying standar process, dan checklist inspection coating. Pada ahap control dilakukan evaluasi usulan perbaikan yang telah diberikan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan tingkat sigma menjadi 3.59 sigma, 18000 DPMO, peningkatan kinerja proses yaitu Cp sebesar 0.565133 serta Cpk sebesar 0.446918 dan nilai yield proses sebesar 98.21%.
P PT. Abacus Kencana Industries is a company engaged in sheet metal work. In the competitive world of business and win the market competition, the company is expected to have good quality products in order to give satisfaction to the customer. From the production data in the period July — September 2010, unknown company produce 3 types product with a high defects rate that is rack 19"42U of 11.62%, rack wallmount of 15.14% and rack backwall of 13.80%. Based on history data products uknown that products with an average of the highest defects rate is rack wallmount of 15.14%, while the company have target number of defects no more than 10%. This illustrates the problem company is still high number of defets in the production process rack wallmount so company must be improve quality. Then company try implement a continous quality improvement program with Six Sigma method. Based on research in the define phase, coating process at most produce defects products so that priority handling problem. There are 5 characteristic of quality in the process coating is scratch, fish eyes, flaking, sagging, and dust disty. At this stage of measurement on work performance coating proses, unknown level sigma of 3.32, 34250 Defect Per Million Opportunities (DP1\40), Cp 0.456013, Cpk and yield process value of 96.63%. The problem is analyzed using ishikawa diagram, CFME (Cause Failure Mode Effect) diagram, and the application of FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) with fuzzy logic approach. Based on the result of analysis of the problem unknown the valus of sverity (S), occurance (0) and detection (D), then processed with logic approach to get value FRPN (Fuzzy Risk Priority Number). Based on the value of the highest FRPN (High-Very High), the source of the problem have been priority of the handling problem is control point PH of chemical less attention, still a dirt on the bending area and slag-slag welding residual and errors in the process of coating which large caused of no coating procedure. In the improve phase is the preparation of action plan by using 5W-1H and procedure the proposed improvement of chemical pretreatment test record, inspection table of preparation process, spraying standar process and checklist inspection coating. In the control phase is evaluation of proposed improvements which have been given. The evaluation result showed increased levels of sigma to 3.59, 18000 DPMO, Cp values of 0.565133, Cpk values of 0.446918 and the yield process of 98.21%.