Studi laboratorium pengaruh penambahan bentonite terhadap sifat fisik lumpur KCL-polimer pd temperatur 80°, 150° dan 250°F
L Lumpur pemboran adalah jenis fluida yang dapat membantu kelancaran dari pelaksanan pemboran, dengan cara membersihkan dasar lubang sumur bordan mengangkat hasil serpihan pemboran kepermukaan, sehingga membantukelancaran pemboran. Lumpur pemboran yang sekarang dipakai, dahulunya hanya menggunakan fluida dari air dengan tujuan untuk mengangkat hasil pemboranatau cutting. Seiring perkembangan waktu dan teknologi, lumpur bor mulaidigunakan dengan bahan bahan kimia. Selain lumpur bor, dapat dipakai jugafluida lain seperti gas atau udara sebagai salah satu jenis fluida pemboran. Padasaat operasi pemboran minyak dan gas, syarat terpenting yang harus dilakukanadalah dengan melakukan pemboran mencapai kedalaman yang sudah ditentukandengan aman. Salah satu peran penting dalam keberhasilan melakukan prosespemboran adalah fluida pemboran. Menentukan komposisi dan memilih jenislumpur yang akan di gunakan pada pemboran suatu formasi tertentu harus tepat,sehingga akan menunjang angka keberhasilan dan kelancaran pada saat operasipemboran dan menghindari masalah-masalah yang akan timbul saat pemboran.Kesalahan dalam mengontrol sifat fisik lumpur dapat menimbulkan sebuahmasalah dan berakibat kerugian besar, sebagai contoh lumpur yang terlalu ringandapat menyebabkan tekanan hidrostatis lumpur dibawah tekanan formasi makadapat mengakibatkan adanya “kick†dan jika tidak segera ditanggulangi akanterjadi “blow outâ€. Maksud dan tujuannya adalah untuk menentukan danmembandingkan kedua densitas lumpur sesuai standar spesifikasi. Menentukandan membandingkan kedua sifat rheology lumpur sesuai standar spesifikasi.Menentukan dan membandingkan kedua water loss dan mud cake lumpur sesuaistandar spesifikasi serta menentukan dan membandingkan pH lumpur sesuaistandar spesifikasi dan juga meliputi pembuatan lumpur bor sesuai dengankomposisi yang sudah ditentukan dalam penetuan densitas, penentuan viskositaslumpur, pengukuran plastic viscosity, pengukuran yield point, penentuan gelstrength, penentuan laju tapisan (water loss) lumpur, serta penentuan pH yangsemuanya dilakukan pada temperatur 80°F, 150°F dan 250°F. Dalam penelitiankali akan menggunkan sistem Lumpur KCl-POLIMER merupakan lumpur nondisperse, dimana proses hidrasi dan dispersi dari formasi shale yang dibor harusdijaga atau dipertahankan semaksimal mungkin. Ada beberapa cara untuk mencapai hal ini, yang paling umum adalah dengan cara membatasi jumlah airyang bereaksi dengan shale, dengan cara menyelimuti cutting yang dihasilkanoleh shale dengan polimer sesegera mungkin untuk mencegah reaksi lebih lanjutdengan air. Pada penelitian ini akan menganalisa penggunaan serta sifat - sifatfisik lumpur pemboran menggunakan lumpur KCl- Polimer yang dilakukan diLaboratorium Pemboran dan Produksi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti.Maksud dan tujuan dalam penelitian tugas akhir di Laboratorium Pemboran danProduksi FTKE Universitasr Trisakti yaitu untuk mengetahui pengaruhkeefektifitas dari penambahan bentonite 8, 10, 12, 14 gram dalam menganalisapermasalahan sifat fisik lumpur KCL Polimer. Sedangkan menurut standarspesifikasi mud cake yang baik dalam operasi pemboran yaitu tidak terlalu tebal,nilai filtrate loss yang kecil kemungkinan mendapatkan mud cake yang baik,sebab apabila mud cake terlalu tebal dapat menyebabkan fluida sulit untukmengalir ke permukaan. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang didapatkan setiap penambahan bentonite 8, 10, 12, 14 gram terhadap temperatur 80°F,150°F, dan 250°F adalah bahwa tiap penambahan bentonite yang berbeda bedaterhadap lumpur A1, A2, A3 dan A4 mempengaruhi mud propertis sepertiViskositas meningkat, serta nilai PV yang tinggi untuk kadar solid lumpur, danmenyebabkan nilai water loss yang tinggi sehingga mud cake semakin tebal.Berdasarkan dari hasil penelitian kesimpulan yang didapat adalah, bahwa lumpurA3 dan A4 dapat memenuhi syarat dari standar spesifikasi.
D Drilling mud is a type of fluid that can help smooth drilling, by cleaningthe bottom of the borehole well and lifting the results of drilling debris to thesurface, thus helping the smooth drilling. Drilling mud which is now used,previously used only fluid from water with the aim of lifting the results of drillingor cutting. Over time and technology, drill mud began to be used with chemicals.Besides drilling mud, other fluids such as gas or air can be used as a type ofdrilling fluid. At the time of oil and gas drilling operations, the most importantrequirement that must be done is to carry out drilling to reach a predetermineddepth safely. One important role in the success of the drilling process is thedrilling fluid. Decide the composition and choose the type of mud that will be usedin drilling a certain formation must be precise, so that it will support the successrate and smoothness during drilling operations and avoid problems that will ariseduring drilling. Errors in controlling the physical properties of sludge can causeproblems and result in large losses, for example sludge that is too light can causehydrostatic pressure under sludge formation pressure can lead to a "kick" and ifnot immediately addressed there will be a "blow out". The purpose and objectiveis to determine and compare the two sludge densities according to the standardspecifications. Determine and compare the two properties of mud rheologyaccording to standard specifications. Determine and compare the two water lossand mud cake according to the specification standard and determine and comparethe pH of the mud according to the standard specifications and also includesmaking drilling mud according to the composition determined in determining thedensity, determining the viscosity of the mud, measuring plastic viscosity,measuring the yield point, determination of gel strength, determination of sludgerate (water loss), as well as pH determination which are all carried out attemperatures of 80 ° F, 150 ° F and 250 ° F. In this research, the KCl-POLYMERsludge system is a non disperse mud, where the hydration and dispersion processof the drilled shale formation must be maintained or maintained as much aspossible. There are several ways to achieve this, the most common is by limitingthe amount of water that reacts with shale, by covering the cutting produced byshale with a polymer as soon as possible to prevent further reaction with water.This research will analyze the use and physical properties of drilling mud using KCl-Polymer mud which is carried out at the Trisakti University PetroleumDrilling and Production Laboratory. The purpose and objectives of the finalproject research in the Drilling and Production Laboratory of FTKE TrisaktiUniversity is to determine the effect of the effectiveness of the addition ofbentonite 8, 10, 12, 14 grams in analyzing the physical properties of the KCLPolymer sludge. Meanwhile, according to the specifications of a good mud cakein drilling operations that is not too thick, filtrate loss value is small so it itspossible to get a good mud cake, if a mud cake is too thick it can be difficult forfluid to flow to the surface. Based on the analysis of the results of the study, eachaddition of bentonite 8, 10, 12, 14 grams to temperatures of 80 ° F, 150 ° F, and250 ° F is that each addition of bentonite is different slurries A1, A2, A3 and A4 toaffected mud properties like Viscosity increases, and high PV values for solid mudcontent causes high water loss values so that the mud cake gets thicker. Based onthe results of the research conclusions obtained are, that A3 mud can meet mostof the standard specifications