Pengembangan maintenance scorecard dalam rangka peningkatan mutu pelayanan transportasi massal : tahun ke 2 dari rencana 2 tahun
L Lokomotif adalah merupakan salah satu sarana penunjang perkeretaapian, sesuai dengan PP no. 56/2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian. Dalam rangka mewujudkan amanat UU no. 23/2007 di atas, maka tingkat availability lokomotif kereta api harus maksimal dan life-cycle costing harus optimal. Kedua hal tersebut uapat dicapai jika tingkat kerusakan diminimalkan dan sistem perawalan lokomotif dijalankan sesuai rencana. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dan mempermudah aktivitas penilaian dan pengukuran kinerja perawatan Lokomotif di PT.Kereta Api Indonesia (KAJ). Secara garis besar metode penelitian dibagi menjadi lima tahapan, yaitu (1) Penentuan Bobot KPI, (2) Penentuan Nilai target dan Skala Penilaian KPI, (3) Perancangan Sistem Pendukung Keputusan, (4) Evaluasi dan Evaluasi Hasil Rancangan. Penentuan bobot KPI, penentuan nilai target KPI dan skala KPI ditentukan melalui Focus Group Discussion (FGD) Model Base yang digunakan adalah model pengukuran kinerja maintenance Scorecard yang terdiri dari enam perpektif yaitu perpektif produktivitas,efektifitas biaya, pembelajaran, kualitas, keselamatan dan Lingkungan. Base Data yang uigunakan aualah Ky Performance Indicator (KPI) unluk seliap prespektif, bobot setiap KPI, data historis perawatan Jokomotif, dan lain sebagainya. Sistem pendukung keputusan yang dibangun menyediakan fungsi penyimpanan database sehingga dapat memudahkan pengguna sistem dalam mengevaluasi kinerja perawatan lokomotif. Hasil pengujian sistem menunjukan bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan rancangan.