DETAIL KOLEKSI

Perbaikan proses produksi kain “grey” dengan penerapan metode lean six sigma untukmeminimasi pemborosan di PT. Poleronusa


Oleh : Florida Augusta Siregar

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Iveline Anne Marie

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Production control

Kata Kunci : lean, six sigma, dmaic, dpmo, 5s

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_STI_06311144_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_STI_06311144_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_STI_06311144_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2015_TA_STI_06311144_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2015_TA_STI_06311144_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2015_TA_STI_06311144_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2015_TA_STI_06311144_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2015_TA_STI_06311144_Bab-6_Usulan.pdf
9. 2015_TA_STI_06311144_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf

P PT. POLERONUSA adalah perusahaan yang memproduksi kain “grey” dengan kapasitas +3 Ton kain “grey” per harinya. Permasalahan yang terjadi pada PT. POLERONUSA adalah tingkat kecacatan produk kain berada diatas standar yang diinginkan perusahaan sebesar 1% dan waktu proses produksi yang lama. Pada penelitian ini ingin diterapkan metode lean six sigma dengan tujuan untuk menurunkan persentase tingkat kecacatan produk kain “grey”dan mengeliminasi pemborosan waktu proses melalui tahapan Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Berdasarkan perhitungan pada pengukuran Lean Six Sigma yang dilakukan diketahui bahwa nilai Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar 93,03%, nilai Manufacturing Lead Time (MLT) sebesar 10820,08 detik, nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) sebesar 41.622,575 dan Tingkat Sigma pada proses produksi sebesar 3,25. Dengan menggunakan diagram pareto diketahui jenis kecacatan paling dominan pada kain “grey” yaitu misplatting. Cacat jenis misplatting disebabkan karena benang spandex loncat/lepas dari jarum jahit saat proses cleaning menggunakan Air Gun. Perbaikan yang diusulkan adalah melakukan percobaan dengan menurunkan tekanan angin yang terdapat pada Air Gun dengan range 4 bar hingga 7 bar untuk mengetahui berapa tekanan angin yang optimal untuk digunakan. Selain itu waste yang terdapat pada proses produksi adalah transportasi bahan baku yang dilakukan secara manual oleh operator dari truk pengiriman bahan baku menuju gudang bahan baku dan transportasi barang jadi dari area inspeksi ke gudang barang jadi. Perbaikan yang diusulkan untuk waste tersebut adalah dengan penerapan metode 5S melalui penggunaan Red Tag dan penggunaan trolley untuk mempersingkat waktu pemindahan bahan baku yang sebelumnya dilakukan secara manual dari truk pengiriman bahan baku menuju gudang bahan baku dan pemindahan barang jadi dari area inspeksi menuju gudang barang jadi. Hasil implementasi usulan perbaikan menyatakan peningkatan pada nilai PCE menjadi 94,36% juga tingkat sigma menjadi 3,75, dan penurunan pada nilai MLT menjadi 9962,21 detik dan nilai DPMO menjadi 12.345,68.

P PT. POLERONUSA is a company that produces “grey” fabric with a capacity +3tons “grey” fabric per day. Promblems that occur in PT. POLERONUSA is the product’s defect rate is above the desired standard of the company which is 1% and the production process time is too long. The purpose of this observation is to implementing lean six sigma method so it could reduce the percentage of the product’s defect rate and eliminate waste of process time through the stages of Define-Measurem-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Based on the calculation of Lean Six Sigma measurement, the value of Process Cycle Efficiency (PCE) is amounted to 93,03%, Manufacturing Lead Time (MLT) is amounted to 10.820,08 seconds, Defect per Million Opportunity (DPMO) is amounted to 41.622,575 and Sigma Level in production process reached 3,25. By using Pareto Diagram, we know that the most dominant type of defect in the “grey” fabric is missplating. It’s due to yarn spandex was off of the sewing needle while cleaning process using Air Gun. The proposed improvement is to experiment with lowering the air pressure contained in Air Gun with a range of 4 bar to 7 bar to find out the optimum air pressure to be used. Besides waste contained in the production process is the transportation of raw materials is done manually by the operator of the delivery truck of raw materials to the storage of raw materials and finished good transportation from the inspection area to the finished goods storage. Improvements are proposed for such waste is the application of methods through the use of 5S Red Tag and use trolley to shorten the time of the transportation of raw material which is previously done manually from the delivery truck to the storage of raw materials and transportation of finished goods from inspection area to finished goods storage. The result of the implementation of the proposed improvement suggested increase in the value of PCE to 94,36% and Sigma Level to 3,75, and also the decrease value of MLT to 9.962,21 seconds and the value of DPMO is amounted to 12.345,68.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?