P PT. Technip FMC adalah sebuah perusahaan minyak dan gas yangmenyediakan layanan siklus proyek lengkap untuk industri energi yangmemproduksi wellhead berdasarkan permintaan konsumen sesuai dengan tipeproduksi make to order. Permasalahan yang ditemui dilantai produksi PT. TechnipFMC yaitu permasalahan dalam setiap proses produksi wellhead di PT. TechnipFMC. Hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata nilai defect per unit sebesar 0.1907selama bulan Januari sampai dengan Agustus 2022. Nilai defect per unit yangbernilai diatas batas toleransi akan mengakibatkan ditahannya proses produksikarena harus menjalankan rework. Tujuan penelitian adalah memberikan usulanperbaikan dari hasil analisis untuk mengurangi potensi kegagalan danmeningkatkan kualitas dalam proses produksi wellhead di PT. Technip FMC sertamengimplementasikan usulan perbaikan terpilih untuk perbaikan kualitas produkwellhead di PT. Technip FMC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahStatistical Process Control (SPC) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA).Tahapan dalam metode Statistical Process Control (SPC) adalah mengumpulkandata menggunakan checksheet, membuat histogram, melakukan perhitungan petakendali u, menghitung nilai DPMO, membuat diagram pareto dan membuatdiagram ishikawa. Nilai DPMO dan tingkat sigma sebelum dilakukan perbaikanadalah 51714 dan 3.128. Pada tahapan metode Failure Mode Effect Analysis(FMEA) digunakan untuk menentukan perbaikan berdasarkan nilai RPN tertinggi.Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai RPN tertinggi untuk kurang pemahamanoperator dalam penggunaan mesin sebesar 280, lalu untuk operator tidak memeriksakeadaan mesin terlebih dahulu sebesar 160, dan lingkungan kerja yang tidak rapihsebesar 126. Pada tahap usulan perbaikan dilakukan analisis menggunakan metode5W+1H. Dalam hal ini, perbaikan yang dilakukan meliputi membuat programpelatihan untuk operator, membuat checklist pemeriksaan mesin, dan membuatdisplay 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) untuk diterapkan gunamenciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi perusahaan. Berdasarkan usulanperbaikan yang diberikan kepada perusahaan terdapat 1 usulan perbaikan yaitumembuat pelatihan kepada operator yang tidak bisa dijalankan karena adanyaketerbatasan waktu dan harus dilakukannya perencanaan biaya yang dikeluarkanoleh perusahaan. Nilai DPMO yang didapatkan setelah dilakukan implementasisebesar 45045 dimana terdapat penurunan sebesar 6679. Dan nilai tingkat sigmasetelah implementasi didapatkan sebesar 3.194923 dimana terdapat peningkatansebesar 0.06656 dari nilai sebelum implementasi.