Perbedaan tahap waktu sementasi dan pemotongan pasak fiber terhadap nilai kekuatan tarik dentin-pasak fiber
L Latar Belakang: Kekuatan ikatan pasak fiber terhadap dentin dalam saluran akar dipengaruhi luas permukaan ikatan, panjang pasak, larutan irigasi, waktu sementasi pasak pasca obturasi dan waktu tahap pemotongan pasak. Para klinisi saat ini masih memperdebatkan kegagalan ikatan pasak fiber-dentin dalam hubungannya dengan penentuan waktu sementasi pasak dan tahap pemotongan pasak fiber. Pemotongan pasak fiber dengan bur setelah sementasi dapat menimbulkan tegangan pada ikatan permukaan, dengan kemungkinan menurunkan kekuatan tarik. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan tahap waktu sementasi dan pemotongan pasak fiber terhadap nilai kekuatan tarik dentin-pasak fiber. Metode: Empat puluh premolar mandibula dikonfirmasi secara radiograf, selanjutnya didekoronasi, lalu dilakukan preparasi saluran akar hingga file F3 (0.30/.09v) dan diobturasi dengan guta perca F3 dan siler resin. Sampel dibagi secara acak menjadi empat kelompok (n=10). Pada kelompok I dan II dilanjutkan preparasi saluran pasak dan menyisakan guta perca 4 mm di apikal, sedangkan pada kelompok III dan IV preparasi dilakukan setelah disimpan di inkubator selama 24 jam pada suhu 37°C. Pada kelompok I segera dilakukan pemotongan pasak sebelum sementasi, sedangkan kelompok II pemotongan pasak dilakukan setelah sementasi. Uji tarik menggunakan universal testing machine dengan kecepatan 0,5 mm/menit. Data dianalisis menggunakan one-way ANOVA dan uji Post-hoc Tukey HSD (p<0,05). Hasil: Terdapat perbedaan tahap waktu sementasi dan pemotongan pasak fiber terhadap nilai kekuatan tarik dentin-pasak fiber. Kelompok I menunjukkan nilai kekuatan tarik yang paling tinggi (135,83+49,43 N). Kesimpulan: Pemotongan pasak fiber yang berlebih dan sementasi sesaat sesudah obturasi saluran akar sangat dianjurkan untuk mendapatkan kekuatan ikat yang baik antara pasak fiber dan dinding saluran akar.
B Background: The bond strength of fiber posts to dentin in the root canal is influenced by the surface area of the bond, the length of the post, the irrigation solution, the cementation time of the post after root canal obturation and the time of the post cutting stage. Clinicians currently still debate the failure of the dentin-fiber post bond in relation to the timing of post cementation and the stage of fiber post cutting. Cutting fiber posts with a bur after cementation can cause stress in the surface bond, possibly reducing tensile strength. Objective: To analyze the differences in the time stages of cementation and cutting of fiber posts on the tensile strength values of dentin-fiber posts. Method: Forty mandibular premolars were confirmed radiographically, then decoronated, then root canal preparation was carried out up to the F3 file (0.30/.09v) and obturated with F3 gutta percha and resin sealer. The sample was divided randomly into four groups (n=10). In groups I and II, the post canal preparation was continued and leaving 4 mm of gutta-percha apically, while in groups III and IV the preparation was carried out after being kept in an incubator for 24 hours at 37°C. In group I, the post was cut immediately before cementation, while in group II, the post was cut after cementation. Pull-out test using a universal testing machine with a speed of 0,5 mm/minute. Data were analyzed using one-way ANOVA and Tukey HSD Post-hoc test (p<0,05). Results: There were differences in the time stages of cementation and cutting of fiber posts on the tensile strength values of dentin-fiber posts. Group I showed the highest tensile strength value (135,83+49,43 N). Conclusion: Cutting off excess fiber posts and cementation immediately after root canal obturation is highly recommended to obtain good bond strength between the fiber post and the root canal wall.