DETAIL KOLEKSI

Gigitan silang pada periode geligi sulung


Oleh : Fuipina

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.645 FUI g

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : E. Arlia Budiyanti

Pembimbing 2 : Datu Mulyono

Subyek : Pedodontics

Kata Kunci : crossbite, deciduous dentition, skeletal types

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_KG_04097060_Halaman-judul.pdf 7
2. 2001_TA_KG_04097060_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2001_TA_KG_04097060_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
4. 2001_TA_KG_04097060_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 78
5. 2001_TA_KG_04097060_Bab-3-Pembahasan.pdf 15
6. 2001_TA_KG_04097060_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf 6
7. 2001_TA_KG_04097060_Daftar-pustaka.pdf 2

G Gigitan silang dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : anterior dan posterior. Gigitan silang merupakan hubungan labiolingual atau bukolingual yang abnormal pada gigi-geligi. Banyak literatur yang melaporkan kasus dengan melibatkan gigi permanen, padahal gigitan silang juga dapat terjadi pada periode _geligi sulung. Gigitan silang dapat bersifat dental, fungsional, dan ske!etal. Gigitan silang pada periode geligi sulung dapat dirawat untuk perkembangan dentoalveolar sehingga pertumbuhan kedua lengkung rahang dapat berjalan normal.

C Crossbites can be located in the anterior and posterior region. The term crossbite indicates that there is an abnormal labiolingual or buccolingual relationship of teeth. Most of the cases reported in the literature involved permanent teeth, however this malocclusion is also well documented in the deciduous dentition. Crossbites can be differentiated into the dental, functional, and skeletal types. Crossbites in the deciduous dentition can be treated to improve the dentoalveolar environment so that growth of both jaws may proceed properly.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?