P Penggunaaan resin komposit sebagai restorasi posterior telah meningkat selama beberapa dekade. Masalah-masalah pada awal penggunaan komposit meliputi penggunaannya yang berlebihan, kurangnya bentuk anatomi, sensitivitas pasca penambalan, karies sekunder, dan kebocoran mikro. Adaptasi marginal tetap menjadi masalah restorasi komposit yang tidak hisa dihindari, terutama pada servikal dinding gingiva, atau restorasi kelas IJ. Untuk meningkatkan penutupan marginal, banyak teknik dan material lining telah dirancang. Salah satu tekniknya adalah teknik sandwich. Untuk mengurangi tegangan polimerisasi yang mengakibatkan kebocoran, telah direkomendasikan untuk mengaplikasikan resin komposit secara berlapis. Untuk mengurangi kebocoran tepi dan sensitivitas pasca penambalan, flowable composite resin (FCR) diperkenalkan pada tahun 1996 sebagai liner danfissure sealants. FCR disarankan untuk restorasi kavitas kelas I, II, III, dan V, serta untuk mencegah masalah resin komposit dan perbaikan amalgam. Kegunaannya sebagai liner di bawah tumpatan resin pada restorasi posterior menunjukkan peningkatan adaptasi komposit dan mencapai hasil kl is yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kekuatan tarik diametrikal restorasi sandwich yang menggunakan FCR dan yang tidak menggunakan FCR. Nilai rata-rata kekuatan tarik diametrikal dari restorasi sandwich yang menggunakan FCR menunjukkan perbedaan yang tidak bennakna dengan yang tidak memakai FCR. Dapat disimpulkan bahwa FCR dapat digunakan sebagai pilihan untuk liner pada restorasi sandwich, dalam rangka untuk mengurangi kebocoran tepi, dan sensitivitas pasca penambalan yang disebabkan oleh resin komposit.