Hubungan masa kerja dengan astenopia pada pekerja las
A Astenopia atau kelelahan mata merupakan gejala yang disebabkan oleh upayasistem penglihatan yang berlebihan dan upaya ini tidak sempurna untukmendapatkan penglihatan yang lebih baik. Masa kerja adalah aktivitas kerja yangmengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang sama dalam jangka waktuyang lama, sehingga dapat menyebabkan astenopia. Tujuan penelitian ini untukmengetahui hubungan antara masa kerja dengan astenopia pada pekerja las.METODEPenelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potonglintang pada pekerja las di Kecamatan Baros kota Serang. Data dikumpulkandengan cara mengisi kuesioner masa kerja dan astenopia, serta pemeriksaanintensitas cahaya dengan menggunakan lux meter. Analisis data menggunakanSPSS dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.HASILPada 96 subyek penelitian, sebagian besar adalah laki-laki (88 orang (91,7%)),untuk usia >30 tahun berjumlah 49 orang (51%) dan <30 tahun adalah 47 orang(17,6%). Sebagian besar subyek penelitian menderita astenopia (79 orang(82,3%)). Subyek penelitian dengan masa kerja >1 tahun adalah 63 orang (65,6%)dan <1 tahun adalah 33 orang (34,4%). Subyek penelitian yang mendapatkanpaparan intensitas cahaya >500 lux pada saat bekerja adalah 63 orang (65,6%) dan<500 lux adalah 33 orang (34,4%). Hubungan antara masa kerja dengan astenopiadan hubungan masa kerja dengan usia pada pekerja las memiliki nilai p=0,001.Hubungan durasi kerja dengan astenopia memeliki nilai p=0,548, dan hubunganantara intensitas cahaya dengan astenopia memiliki nilai p=0,004.KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan astenopia padapekerja las dengan p<0,05.
A Astenophia or eyestrain is a symptom caused by the excessive effort of the visualsystem and it is imperfect to get better vision. Period of work is a work activitythat requires workers to be in the same position for a long period of time, whichcan cause asthenopia. The purpose of this study was to determine the relationshipbetween tenure and astenopia in welding workers.METHODThis study used an observational analytic method with cross sectional desain inwelding workers in Baros District, Serang City. The data were collected by fillingout a tenure questionnaire and astenopia, and checking the light intensity using alux meter. Data analysis used SPSS with a significance level of 0.05.RESULTSMost of the 96 subyek penelitiants were male (88 people (91.7%)), for those aged>30 years there were 49 people (51%) and <30 years were 47 people (17.6%).Most of the subyek penelitiants suffered from astenopia (79 people (82.3%)).Subyek penelitiants with a service period of <1 year were 63 people (65.6%) and>1 year were 33 people (34.4%). Subyek penelitiants who got exposure to lightintensity> 500 lux while working were 63 people (65.6%) and <500 lux were 33people (34.4%). The relationship between tenure and astenopia and therelationship between years of service and age in welding workers has a value of p= 0.001. The relationship between work duration and astenopia has a value of p =0.548, and the relationship between light intensity and astenopia has a value of p =0.004.CONCLUSIONThere is a significant relationship between tenure and astenopia in welder workerswith p <0,05.