DETAIL KOLEKSI

Efek antibakteri ekstrak eter biji semangka (citrullus vulgaris) terhadap aggregatibacter actinomycetemcomitans pada localized juvenille periodontitis


Oleh : Monica

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 MON e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Subyek : Dentistry;Pathology

Kata Kunci : watermelon seeds ether extract, bactericide and bacteriostatic effect, aggregatibacter actinomycetem

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_KG_04008101_Halaman-judul.pdf
2. 2011_TA_KG_04008101_Lembar-pengesahan.pdf 3
3. 2011_TA_KG_04008101_Bab-1-Pendahuluan.pdf 2
4. 2011_TA_KG_04008101_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 16
5. 2011_TA_KG_04008101_Bab-3-Kerangka-teori-dan-hipotesis.pdf 2
6. 2011_TA_KG_04008101_Bab-4-Metode-penelitian.pdf 7
7. 2011_TA_KG_04008101_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf 4
8. 2011_TA_KG_04008101_Bab-6-Pembahasan.pdf 3
9. 2011_TA_KG_04008101_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf 1
10. 2011_TA_KG_04008101_Daftar-pustaka.pdf 3
11. 2011_TA_KG_04008101_Lampiran.pdf 2

D Dalam pengobatan tradisional, salah satu tumbuhan hijau yang sering digunakan adalah buah semangka khususnya bijinya. Biji buah semangka mengandung komponen fitokimia yaitu alkaloid dan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Alkaloid dapat merusak peptidoglikan bakteri sehingga dinding sel bakteri tidak utuh dan akhimya terjadi kematian sel, sedangkan flavonoid mengganggu penneabilitas dinding bakteri. Localized juvenile periodontitis adalah periodontitis agresif yang menyebabkan kehilangan perlekatan pada gigi molar pertama dan insisivus permanen. Penya.kit ini erat kaitannya dengan kolonisasi bakteri Gram negatif Coccobacillus yaitu Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Aggregatibacter actinomycetemcomitans menghasilkan beberapa produk yang dapat meningkatkan virulensi, memfasilitasi kolonisasi serta merusak jaringan periodontal dan menghambat proses penyembuhan seperti leukotoksin yang menyebabkan kegagalan sistem imun dan lipopolisakarida yang menyebabkan kerusakan tulang alveolar. Serbuk biji semangka yang telah digerus dicampur dengan eter dengan perbandingan 2 : l untuk mendapatkan ekstrak eter biji semangka. Koloni A.actinomycetemcomitans diinkubasi selama 24 jam kemudian diencerkan sebanyak 5 kali. Lalu ekstrak eter biji semangka dan bakteri yang telah diencerkan dicampur dan diinkubasi selama 20 menit. Setelah inkubasi, campuran tersebut diulaskan pada plat AaGM dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan penghitungan kolonisasi bakteri sebagai hasil dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak eter biji semangka memiliki efek baterisid terhadap A.actinomycetemcomitans pada konsentrasi l 00%, 50%, dan 25%. Pada konsentrasi 12,5% dan 6,25% ekstrak memiliki efek bakteriostatik. Kesimpulan: Efek bakterisid minimal dari ekstrak eter biji semangka terhadap A.actinomycetemcomitans pada konsentrasi 25%. Konsentrasi hambat minimal dari ekstrak eter biji semangka terhadap A.actinomycetemcomitans pada konsentrasi 6,25%.

I In traditional medication, one of the most common plants used is watermelon especially its seeds. Watermelon seeds contain phitochemistry components namely alkaloid and flavonoid as antibacteria. Alkaloid damages bacteria peptidoglycan result in bacteria wall destruction and caused death of the cell, while flavonoid disturbs permeability of bacteria wall. Localized Juvenile Periodontitis is an aggresive periodontitis which caused lost of attachment first molar and incisive permanent. This disease is closely related to colonization of Coccobacillus Gram negative bacteria, Aggregatibacter actinomycetemcomitans. A.actinomycetemcomitans produced several products which increasing virulency, facilitating colonization, damaging periodontal tissue and inhibiting healing process such as leucotoxin which caused immune system failure and lipopolysaccharide which caused alveolar bone destruction. Watermelon seeds which were crushed into powder mixed with ether in ratio 2 : 1 to obtain watermelon seeds ether extract. Aggregatibacter actinomycetemcomitans colony was incubated for 24 hours then diluted 5 times. Watermelon seeds ether extract and bacteria which had been diluted were mixed and incubated for 20 minutes. After incubation, those mixture were swabbed to AaGM plats and incubated for 24 hours. After 24 hours, counting bacteria colonization as the result of research. The result showed 100%, 50%, and 25% concentration of watermelon seeds ether extract had bactericide effect against A.actinomycetemcomitans. While 12.5% amd 6.25% concentration of extract had bacteriostatic effect. Conclusion: The minimal bactericidal concentration of watermelon seeds ether extract against A.actinomycetemcomitans is 25% while the minimal inhibitory concentration of watermelon seeds ether extract against A.actinomycetemcomitans is 6,25%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?