Efektivitas pendidikan kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan anak kelas enam sekolah dasar : kajian pada murid-murid kelas enam SDN Maphar 01 Pagi dan SDN Tambora 01 Pagi
L Latar Belakang: Perilaku merupakan unsur yang paling penting dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut yang dapat dicapai melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut.' Pendidikan kesehatan gigi sebaiknya diberikan pada anak sejak dini, khususnya anak-anak berusia 12 tahun, karena kelompok usia tersebut rentan terhadap penyakit gigi dan mulut.1''’ Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan gigi terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan murid kelas enam sekolah dasar. Metode: Intervensi pendidikan kesehatan gigi dilakukan pada dua sekolah dasar terpilih di Jakarta Barat dengan desain penelitian pre dan post-test. Sampel berisi 66 anak berusia 11-13 tahun yang terseleksi diberikan pendidikan kesehatan gigi, dilaksanakan melalui ceramah, demonstrasi, dan pemutaran video. Pengambilan data mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan anak didapat dengan memberikan kuesioner sebelum, sesudah, dan satu minggu sesudah pendidikan kesehatan gigi diberikan. Seluruh data yang telah diambil akan dianalisis dengan uji persentase menggunakan program Microsoft Excel dan analisis statistik. Hasil: Pengetahuan, sikap, dan tindakan murid SDN Maphar 01 Pagi serta pengetahuan dan tindakan murid SDN Tambora 01 Pagi meningkat secara bermakna (p<0,05) pada post-test pertama dibandingkan dengan pre-test. Tidak ada perubahan yang signifikan (p>0,05) antara hasil nilai post-test pertama ke post-test kedua. Khusus pada aspek sikap murid SDN Maphar 01 Pagi, tidak ada peningkatan yang bermakna (p>0,05) dari pre-test hingga post-test kedua. Kesimpulan: Berdasarkan hasil, dapat disimpulkan adanya efektivitas pendidikan kesehatan gigi dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan anak kelas enam sekolah dasar. Akan tetapi, penerapan pendidikan kesehatan gigi harus dilakukan secara berkala agar pengetahuan, sikap, dan tindakan yang terbentuk lebih terjaga secara konsisten dan berkesinambungan.
B Background: Oral health behavior is the most significant factor in improving oral hygiene status through dental health education/ Dental health education should be given as early as possible, especially children in the age group of 12 years as they are prone to various oral diseases.13 Objective: The objective of this study is to evaluate the effectiveness of dental health education towards knowledge, attitude and practice of sixth grade children. Materials and Methods: Oral health intervention was carried out at two selected primary' schools in West Jakarta using pre and post-test design. A sample of 66 schoolchildren aged 11-13 year olds chosen were given dental health education consisting lecture, demonstration, and video play. Data related to knowledge, attitude and practice of children were obtained using questionnaires that are distributed before, after, and 1 week after the intervention. The data was analyzed using percentage test on Microsoft Excel program and statistical analysis technique. Results: All the three aspects of students from Maphar 01 Pagi primary school, followed by knowledge and attitude of Tambora 01 Pagi primary school were statistically higher (p<0.05) on the first post-test compared to the pre-test. No significant difference (p>0.05) was seen on the second post-test relative to the first post-test. The attitude of students from Maphar 01 Pagi primary school particularly showed that the mean scores were not significantly improved (p>0.05). Conclusion: Based on this study, it can be concluded that there was effectiveness in improving knowledge, attitude and practice of sixth grade children. However, periodic oral health education is needed to form consistent and continuous oral health behavior on children.