DETAIL KOLEKSI

Perbedaan efektivitas ekstrak etanol curcuma xanthorrhiza roxb. dengan doksorubisin terhadap viabilitas sel human squamous carcinoma-3


Oleh : Syifa Nuralif Fianti

Info Katalog

Nomor Panggil : 612.015 SYI p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Melanie Sadono D

Subyek : Dentistry;Biochemistry

Kata Kunci : curcuma xanthorrhiza roxb, cell line HSC-3, MTT, viability cell

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_KG_040001700148_Halaman-judul.pdf
2. 2021_TA_KG_040001700148_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
4. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 6
5. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf 2
6. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-4-Metode-penelitian.pdf 9
7. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2021_TA_KG_040001700148_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2021_TA_KG_040001700148_Daftar-pustaka.pdf
11. 2021_TA_KG_040001700148_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Karsinoma sel skuamousa adalah tumor ganas didalam ronggamulut dengan pertumbuhan yang cepat serta merusak jaringan sekitarnya. Doksorubisin adalah salah satu terapi kanker memiliki efek samping digunakan jangka panjang. Curcuma xanthorrhiza Roxb. merupakan tanaman obat berasal dari Indonesia yang memiliki senyawa bioaktif sebagai antikanker. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui perbandingan viabilitas sel HSC-3 antara ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. dengan doksorubisin. Metode: Penelitian eksperimental laboratorium menggunakan uji 3-[4,5-Dimetilthiazol-2yl]-2,5- difeniltetrazolium bromide (MTT) pada sel HSC-3. Kelompok perlakuan yaitu media sebagai kontrol negatif, doksorubisin sebagai kontrol positif dan sampel ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. dalam konsentrasi 10 , 25 , 50 , 75 , dan 100 μg/mL dengan paparan waktu selama 24 jam dalam 4 kali pengulangan. Hasil: Hasil uji MTT, nilai viabilitas sel yang didapatkan pada doksorubisin (75,54%), sementara pada ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. Dengan konsentrasi 25 μg/mL (98,29%), konsentrasi 50 μg/mL (91,25%). Pada doksorubisin, konsentrasi 25 dan 50 μg/mL mengalami penurunan viabilitas sel HSC-3. Kesimpulan: Ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. konsentrasi 50 μg/mL mengalami penurunan viabilitas paling tinggi dibandingan dengan konsentrasi lainnya, sementara doksorubisin memiliki nilai viabilitas 75,54%, berarti doksorubisin memiliki penurunan viabilitas sel HSC-3 paling tinggi dibandingkan ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. konsentrasi 50 μg/mL. Maka disimpulkan terdapat perbedaan viabilitas antara ekstrak Curcuma xanthorrhiza Roxb. dengan doksorubisin.

B Background : Squamous cell carcinoma is a malignant tumor in the oral cavity that growth’s rapidly and able to damage the surrounding tissue. Doxorubicin is used as a cancer therapy which is a long term usage has side effects. Curcuma xanthorrhiza Roxb. is a medicinal plant originated from Indonesia. It’s bioactive compounds have anti-cancer ability. Purpose : This study aims to determine the ratio viability of HSC-3 cell line between the ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. With doxorubicin. Methods: This study is an experimental laboratory using 3-[4,5- Dimetilthiazol-2yl]-2,5-difeniltetrazolium bromide (MTT) test. This study used HSC-3 cell line with media only as negative control, doxorubicin as positive control, and the ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. with concentrations of 10, 25, 50, 75 and 100 μg/mL in 24 hours of exposure time and 4 time repetitions. Result : Based on the results of MTT test, the value of percentage of cells viability was doxorubicin (75,54%), the ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. With concentration of 25 μg/mL (98,29%), concentration of 50 μg/mL (91,25%). In doxorubicin, concentrations of 25 and 50 μg/mL decreased the viability of HSC-3 cells. Conclusion: The ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. which has a concentration of 50 μg/mL experienced the highest decrease in viability compared to the others, meanwhile doxorubicin has 75,54%. It means doxorubicin has the highest decrease in HSC-3 cell viability compared to the ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. with concentration of 50 μg/mL. It can be concluded that there is a difference between the ethanol extract of Curcuma xanthorrhiza Roxb. with doxorubicin

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?