DETAIL KOLEKSI

Analisis studi kelayakan keekonomian pada pengembangan lapangan HS dengan skema PSC cost recovery dan PSC gross split


Oleh : Alief Ananda

Info Katalog

Nomor Panggil : 1297/TP/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Syamsul Irham

Pembimbing 2 : Arinda Ristawati

Subyek : Petroleum industry

Kata Kunci : economic, production sharing contract, PSC cost recovery, PSC gross split.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STP_07101500013_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STP_07101500013_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_STP_07101500013_Bab-1_-Pendahuluan.pdf 3
4. 2020_TA_STP_07101500013_Bab-2_-Tinjauan-literatur.pdf 10
5. 2020_TA_STP_07101500013_Bab-3_-Kerangka-Konsep.pdf
6. 2020_TA_STP_07101500013_Bab-4_Metode.pdf
7. 2020_TA_STP_07101500013_Bab-5_-Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STP_07101500013_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_STP_07101500013_Lampiran.pdf

K Kontrak yang ada saat ini di Indonesia adalah kontrak PSC (Production Sharing Contract) yang dilatarbelakangi oleh keinginan agar keterlibatan pemerintah lebih besar terhadap lapangan yang akan dikembangkan. Pada tahun2017 pemerintah Indonesia memperkenalkan PSC model baru yaitu PSC GrossSplit yang menggantikan skema bagi hasil PSC Cost Recovery yang sebelumnyaditerapkan di Indonesia. Munculnya sistem kontrak baru tersebut dikarenakan CostRecovery pada kontrak sebelumnya dinilai kurang efektif.Penelitian pada lapangan HS bertujuan untuk membandingkankeekonomian antara kedua skema PSC tersebut. Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan menggunakan PSC Cost Recovery didapatkan nilai NPV 10% sebesar47974,98 MUSD, IRR sebesar 37%, POT pada tahun ke 5,25, Contractor Takesebesar 524840,41 MUSD, dan Government Take sebesar 248381,65 MUSD. Hasilkeekonomian pada PSC Cost Recovery tersebut lebih baik dibandingkan denganhasil pada PSC Gross Split dengan hasil NPV 10% sebesar 35792,41 MUSD, IRRsebesar 30%, POT pada tahun ke 5,76, Contractor Take sebesar 349814,99 MUSD,dan Government Take sebesar 32751,11 MUSD. Dari kedua skema PSC tersebut,parameter yang paling berpengaruh terhadap NPV dan IRRnya adalah produksi gas.

T The current contract in Indonesia is a PSC (Production Sharing Contract)contract which is motivated by a request for greater government involvement in thefield to be developed. In 2017 the Indonesian government introduced a new PSCmodel, the Gross Split PSC which was applied to the Cost Recovery PSC that waspreviously implemented in Indonesia. The emergence of a new contract system isconsidered as Cost Recovery on a previous contract considered less effective.Research in field HS tries to compare the economics between the two PSCScheme. Based on research conducted using Cost Recovery PSC, the value of NPV10% is 47974,98 MUSD, IRR 37%, POT in year 5,25, Contractor Take of524840,41 MUSD, and Government Take of 248381,65 MUSD The economicresults on the Cost Recovery PSC are better than the results on the Gross Split PSCthat has a value of NPV 10% is 35792,41 MUSD, IRR 30%, POT in the 5,76 year,Contractor take of 349814,99 MUSD, and the Government Take 32751,11 MUSD.From both PSC scheme, the parameter which most affects the change in NPV orIRR is the production of gas.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?