D Di Indonesia, lesi prakanker rongga mulut banyak terdeteksi dalam stadium lanjutyang sudah berubah menjadi kanker. Hal tersebut menyebabkan sepuluh tahunterakhir kanker rongga mulut berada pada urutan ketujuh (5,1%). Diantaraseluruh kanker pada tubuh manusia, salah satu faktor yang dapat membantumenurunkan angka insidensi, mortalitas kanker rongga mulut antara lain jikakanker rongga mulut yang didahului oleh lesi prakanker dapat terdeteksi dini.CD117 adalah reseptor sitokin yang mengekspresikan penanda permukaan sel(marker) pada hematopoietik stem cell dan sel jenis lainnya. CD117 memilikisuatu protein tansmembran yang bersifat onkogenik. CD117 pada beberapa jeniskanker ditemukan dapat menjadi petunjuk untuk melihat apakah suatu lesi dapatbersifat lebih progresif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasiada tidaknya ekspresi cancer stem cell dengan penanda CD117 pada lesiprakanker rongga mulut. Metode: penelitian ini merupakan penelitianobservasional laboratorik dilakukan pada pasien yang mencari pengobatan lesiprakanker di RSGM USAKTI. CD117 diambil dari serum darah perifer, diperiksamenggunakan PCR. Data dianalisis dengan program SPSS uji t-test. Hasilnya: 10sampel (masing-masing lima sampel untuk lesi prakanker dan kontrol) terdiri dari40% laki-laki dan 60% perempuan. Kelompok umur di atas 40 tahun yang palingterpengaruh lesi prakanker 70%. Positif dengan faktor risiko 60%. Ada hasilsignifikan yang berbeda CD117 antara sampel lesi prakanker dan kontrol (P =0.019). Diskusi: CD117 terekspresi pada semua sampel yaitu sampel lesiprakanker maupun sampel kontrol. Namun, terjadi peningkatan ekspresi penandaCD117 yang ditemukan di lesi prakanker dibandingkan dengan sampel kontrol.Kesimpulan: CD117 mungkin dapat menjadi penanda potensial untuk lesiprakanker.