S Salah satu strategi kementerian kesehatan Republik Indonesia yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif dan meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional. Sebagai upaya untuk mengetahui dan meningkatkan pelayaan kesehatan di Indonesia dengan membandingkan kepuasan pelayanan kesehatan pasien BPJS dan non BPJS. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dilakukan pada bulan April-Juli 2016. Consecutive non random sampling digunakan hingga terkumpul 40 pasien BPJS 39 pasien non BPJS. Kuesioner yang telah divalidasi digunakan untuk mencari data mengenai kepuasan pelayanan kesehatan, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Sebelum dilakukan t-test dilakukan uji normalitas dengan menggunakan kolmogorov-smirnov untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Batas kemaknaan yang digunakan P<0,05. Secara statistik terdapat perbedaan kepuasan pelayanan kesehatan pasien BPJS dan non BPJS (P=0,027) dan terdapat perbedaan rerata skor kepuasan pelayanan kesehatan yang bermakna antara subjek yang berumur antara 18-35 tahun dan >35 tahun dengan nilai (P=0,023). Berdasarkan karakteristik sosiodemografi yang lainnya seperti : jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan tidak menunjukkan adanya perbedaan kepuasan pelayanan kesehatan pasien yang bermakna. Terdapat perbedaan kepuasan pelayanan kesehatan pasien BPJS dan non BPJS