DETAIL KOLEKSI

Hubungan pengetahuan gizi siswa SMA dengan frekuensi konsumsi makanan cepat saji


Oleh : Khaula Luthfiyah

Info Katalog

Nomor Panggil : 613.2/LUT/h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Ika Krisnawati

Subyek : Feeding behavior;Health behavior;Fast foods

Kata Kunci : knowledge of nutrition, fast food, eating habits, pocket money, high school students, nutrients

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03011155_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03011155_Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
5. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
6. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-4-Metode.pdf
7. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-5-Hasil.pdf
8. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03011155_Bab-7-Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03011155_Daftar-pustaka.pdf 4
11. 2015_TA_SKD_03011155_Lampiran.pdf

M Makanan cepat saji sekarang ini banyak digemari karena penyajiannya yang cepat,menu yang dihidangkan bervariasi disertai rasa dan bentuk makanan yangmenarik. Padahal makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung kalori,kolesterol dan lemak tinggi yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Untuk ituperlu dilakukan penelitian untuk mencari hubungan antara peran sosiodemografi dan pengetahuan gizi dengan frekuensi konsumsi makanan cepat saji agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 253 murid Sekolah Menengah Atas di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi jenis kelamin, kelas, uang saku, pengetahuan gizi danfrekuensi konsumsi makanan cepat saji. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Frekuensi konsumsi makanan cepat saji subjek sebagian besar termasuk jarang(83%). Analisis chi-square menunjukkan bahwa pengetahuan gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan frekuensi konsumsi makanan cepat saji, semakin tinggi pengetahuan gizi, semakin jarang responden mengkonsumsi makanan cepat saji (p = 0,000). Sedangkan faktor sosio demografi yaitu jenis kelamin (p = 0,363), kelas (p = 0,935) dan uang saku (p = 0,569) tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden jarang mengkonsumsi makanan cepat saji. Selain itu didapatkan bahwa pengetahuan gizi berpengaruh terhadap frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Murid-murid sebaiknya diberikan edukasi tersendiri tentang pentingnya gizi diluar dari pelajaran sekolah.

B BACKGROUNDFast food is now widely favored for its fast service, which served a varied menuwith appealing flavors and shapes. In fact, fast food is a food that containscalories, cholesterol and fat that can cause many diseases. It is necessary to do aresearch to find the relationship between demographic factors and nutritionalknowledge with the frequency of fast food consumption in order to improve thequality of public health.METHODSA cross-sectional observational study was conducted and a total of 253 studentswere included at a high school in Bukit Duri area, South Jakarta. Data collectionwas by questionnaire-based interviews, covering gender, school grade, pocketmoney, nutrition knowledge and frequency of fast food consumption. Dataanalysis was perfomed using SPSS for Windows release 21.0 and level ofsignificance was set at 0.05RESULTSMost of the frequency of fast food consumption subjects included in the categoryof rare (83%). Results of Chi-square test showed that nutrition knowledge is themost influential factor in determining the frequency of fast food consumption, thehigher the knowledge, the more rarely respondents to consume fast food (p =0.000). While the demographic factors: gender (p = 0,363), school grade (p =0,935) and pocket money (p = 0,569) is not provable to have correlation withfrequency of fast food consumption.CONCLUSIONSThis study revealed that the majority of respondents rarely eat fast food. Inaddition it was found that nutrition knowledge affects the frequency of fast foodconsumption. High school pupils should be given additional education aboutnutrition aside from lessons that is given by school.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?