Hubungan antara pola makan, asupan kafein dengan sindroma dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
D Dispepsia mengacu pada nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas;meliputi nyeri epigastrium, perasaan cepat kenyang (tidak dapat menyelesaikanmakanan dalam porsi yang normal), rasa penuh setelah makan. Banyak faktoryang mempengaruhi terjadinya dispepsia. Beberapa penelitian menunjukkanadanya hubungan pola makan dengan dispepsia dan asupan kafein sebaliknya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan, asupankafein dengan dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UniversitasTrisakti.METODEPenelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yangmengikutsertakan 197 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Datadikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi usia,jenis kelamin, indeks massa tubuh, tempat tinggal, dispepsia, pola makan(keteraturan makan, frekuensi makan, jeda waktu makan, kebiasaan sarapan,kebiasaan mengkonsumsi makanan selingan, kebiasaan membatasi asupanmakanan, makanan pedas, makanan asam, kebiasaan minum teh, kebiasaanminum kopi dan kebiasaan minum berkarbonasi) dan asupan kafein. Pengukurandispepsia menggunakan kriteria Roma III. Analisis data dengan menggunakanSPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya0,05.HASILHasil analisa Fisher dan Chi Square didapatkan nilai p value > 0,05 untuk masingmasingvariabel kecuali kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas. Hasil dariKorelasi Spearman hubungan asupan kafein dengan dispepsia didapatkan nilai pvalue > 0,05.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan tidak ditemukannya hubungan antara pola makan,asupan kafein dengan dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UniversitasTrisakti.
D Dyspepsia refers to pain or discomfort in the upper abdomen; include epigastricpain, a feeling of satiety (can not complete normal amounts of food), feel full aftereating. Many factors influence the occurrence of dyspepsia. Several studies haveshown an association with dyspepsia diet and intake of caffeine vice versa. Thisstudy aimed to determine the relationship between eating patterns, caffeine intakewith dyspepsia among medical students in Trisakti University.METHODSA cross-sectional observational study was conducted and a total of 197 medicalstudents were included at Faculty of Medicine in Trisakti University. Datacollection was by questionnaire-based interviews, covering age, sex, body massindex, residence, dyspepsia, eating patterns (having meal regularly, mealfrequency, time between meal, breakfast habit, snack habit, limit their food intakehabit, spicy food habit, sour food habit, tea drink consumption habit, coffee drinkconsumption habit and carbonated drink consumption habit) and caffeine intake.Assesment of dyspepsia was performed using Rome Criteria III. Data analysiswas performed using SPSS for Windows release 17.0 and level of significancewas set at 0,05.RESULTSFisher and Chi-square results showed that each variables were not significantlyrelated to dyspepsia except spicy food habits. Results from Spearman Correlationbetween caffeine intake and dyspepsia were not significantly related.CONCLUSIONSThis research showed that there were no relation between eating pattern, caffeineintake with dyspepsia among medical students in Trisakti University.