DETAIL KOLEKSI

Analisis perbandingan keekonomian skema PSC cost recovery dan gross split pada pengembangan lapangan AR


Oleh : Aldean Nabil

Info Katalog

Nomor Panggil : 1238/TP/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Asri Nugrahanti

Pembimbing 2 : Arinda Ristawati

Subyek : Productivity

Kata Kunci : economic, production sharing contract, PSC cost recovery, PSC gross split.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STP_071001500011_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STP_071001500011_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_STP_071001500011_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2020_TA_STP_071001500011_Bab-2_-Tinjauan-Literatur.pdf 7
5. 2020_TA_STP_071001500011_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf
6. 2020_TA_STP_071001500011_Bab-4_Metode.pdf
7. 2020_TA_STP_071001500011_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STP_071001500011_Daftar-pustaka.pdf 2
9. 2020_TA_STP_071001500011_Lampiran.pdf

“Analisis Perbandingan Sistem Kontrak PSC Cost Recovery dan Gross Split pada Keekonomian Lapangan Ar” ini bertujuan untuk menganalisa sistem kontrak bagi hasil migas yang ada di Indonesia saat ini yaitu Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery dan Gross Split serta membandingkan hasil perhitungan keekonomian dari kedua sistem kontrak tersebut.Terdapat beberapa perbedaan dalam sistem kontrak yang ada dalam PSC Cost Recovery dan Gross Split terutama dalam skema Gross Split yang dimana komponen Cost Recovery dihilangkan. Peraturan baru tersebut dimunculkan melalui Permen ESDM No.08 Tahun 2017 dan direvisi dengan Permen No.52 Tahun 2017.Pada penelitian lapangan Ar bertujuan untuk membandingkan keekonomian antara kedua skema PSC tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan PSC Cost Recovery didapatkan nilai NPV 10% sebesar 4.729 MMUSD, IRR sebesar 27,4%, POT pada tahun ke 6.78 Contractor Take sebesar 28.556,68 MMUSD, dan Government Take sebesar 42.835,02 MMUSD. Hasil keekonomian pada PSC Cost Recovery tersebut lebih baik dibandingkan dengan hasil pada PSC Gross Split dengan hasil NPV 10% sebesar 3.671 MMUSD, IRR sebesar 23,1%, POT pada tahun ke 8,84 Contractor Take sebesar 24.495.33 MMUSD, dan Government Take sebesar 46.495.33 MMUSD. Dari kedua skema PSC tersebut, parameter yang paling berpengaruh terhadap NPV dan IRR nya adalah produksi miyak dan gas.

" "Comparison Analysis of the PSC Cost Recovery and Gross Split Contract System on the Economics of Arun Field" aims to analyze the current oil and gas Production Sharing Contract (PSC) system in Indonesia, PSC Cost Recovery and Gross Split, and compare the economic calculation results of the two contract systems. There are several differences in the contract system that is in the PSC Cost Recovery and Gross Split, especially in the Gross Split scheme w6.78here the Cost Recovery component is removed. The new regulation was raised through ESDM Regulation No. 08 of 2017 and revised with Permen No.52 Year 2017. Research in field A tries to compare the economics between the two PSC Scheme. Based on research conducted using Gross Split PSC, the value of NPV 10% is 4.729 MMUSD, IRR 27,4%, POT in year 6.78 Contractor Take of 28.556,68 MMUSD, and Government Take of 42.835,02 MMUSD The economic results on the Gross Split PSC are better than the results on the Cost Recovery PSC that has a value of NPV 10% is 3.671 MMUSD, IRR 23.1%, POT in the 8,82 year, Contractor take of 24.447,97 MMUSD, and the Government Take 46.495.33 MMUSD. From both PSC scheme, the parameter which most affects the change in NPV or IRR is the production of oil and gas.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?