L Latar belakang Asma merupakan penyakit inflamasi kronis terbanyak yang dialami anak-anak. Asma ditandai dengan timbulnya rasa sesak, batuk dan mengi. Gejala klinis tersebut timbul diakibatkan karena adanya hiperaktivitas bronkus yang terjadi akibat suatu rangsangan. Paparan terhadap alergen, termasuk rokok, merupakan salah satu faktor resiko dan faktor pencetus terjadinya suatu serangan asma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kebiasaan ayah yang merokok terhadap terjadinya asma pada anaknya yang masih balita. Metode Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional) pada 120 balita yang datang ke Puskesmas Cimandala. Data mengenai kebiasaan merokok pada ayah diperoleh melalui kuisioner dan riwayat kesehatan anak balita diketahui melalui rekam medis. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows dan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil Dari hasil penelitian dengan analisis Chi-square menunjukkan kebiasaan merokok pada ayah, baik saat anak masih di dalam kandungan (p=0,186), saat anak berusia 0-1 tahun (p=0,186) atau saat anak berusia lebih dari 1 tahun (p=0,186), tidak memberikan pengaruh terhadap terjadinya asma pada anaknya yang masih balita. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok pada ayah tidak memiliki pengaruh terhadap terjadinya asma pada anaknya yang masih balita.