Perancangan sistem pentanahan pada gardu induk 275kv perawang berdasarkan standar IEEE 80-2000
B Bertambahnya permintaan akan penyaluran listrik ke daerah - daerah untuk kebutuhan masyarakat, industri, dan lain sebagainya semakin meningkat di negara yang sedang berkembang. Kebutuhan pasokan listrik di wilayah Riau masih kurang, maka dari itu Sumatera akan menjadi terang karena diberi jatah pasokan listrik sebesar 9.000 MW. PT PLN akan berusaha mewujudkan Riau Terang di 2019 mendatang, sampai bulan Oktober 2016 pelanggan PLN di Riau mencapai 1.421.400 pelanggan dari jumlah penduduk 5,8 juta jiwa. Sehingga peran pembangunan gardu induk sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena permintaan listrik yang sangat tinggi terlebih mulai banyak wilayah – wilayah yang tadinya tidak memakai listrik kini mulai memakai listrik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem pentanahan pada Gardu Induk 275 kV Perawang yang aman dan efektif dengan standar IEEE 80 – 2000. Perhitungan resistivitas tanah pada lokasi gardu induk, perhitungan luas penampang konduktor yang tepat untuk sistem pentanahan gardu induk, dan penentuan kriteria tegangan sentuh dan tegangan langkah yang diizinkan adalah proses awal dari penelitian tersebut. Hasil yang didapatkan dari perhtungan manual menggunakan ms.excel dengan tegangan langkah yang diizinkan sebesar 2964,85 V dan tegangan sentuh yang diizinkan sebesar 864,24 V, nilai ini tidak melebihi batas dari tegangan langkah 3140 V dan tegangan sentuh 890 V. Hasil perhitungan akhir ini menunjukan bahwa tegangan langkah dan tegangan sentuh yang telah dihitung sudah memenuhi syarat aman.
I Increasing demand for electricity to regions for the needs of society, industry, and so on is increasing in developing countries. Needs of electricity supply in the Riau region is still lacking, therefore Sumatra will be bright because it is given a quota of electricity supply of 9,000 MW. PT PLN will try to realize Riau Terang in 2019, until October 2016 PLN subscribers in Riau reach 1,421,400 subscribers from the population of 5.8 million people. So the role of the substation development is very important in economic growth in Indonesia due to the demand for electricity is very high, especially began many areas - areas that were not using electricity now began to use electricity. This study aims to design a grounding system on a safe and effective 275 kV Perawang Ground with the IEEE 80 - 2000 standard. Calculation of soil resistivity at the substation site, calculation of the right conductor cross section for the grounding substation system and the determination of touch stress criteria and the permissible step tension is the initial process of the study. The results obtained from manual enclosure using ms.excel with allowable step voltage of 2964,85 V and allowable touch stress of 864.24 V, this value does not exceed the limit of step voltage 3140 V and 890 V touch voltage. The final calculation results this indicates that the computed step and tension stresses meet the safe requirements.