DETAIL KOLEKSI

Studi perbandingan penanggualang kick dengan metode wait & weight dan driller's method pada sumur X-2 Lapangan A

5.0


Oleh : Risyad Djafar Ali

Info Katalog

Nomor Panggil : 879/TP/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Abdul Hamid

Pembimbing 2 : -

Subyek : Drilling;Petroleum engineering - Methodology

Kata Kunci : countermeasure of kick, wait and weight method, driller’s method

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TM_071001400143_Halaman-judul.pdf 14
2. 2018_TA_TM_071001400143_Bab-1.pdf 2
3. 2018_TA_TM_071001400143_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TM_071001400143_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TM_071001400143_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TM_071001400143_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TM_071001400143_Daftar-Pustaka.pdf 2
8. 2018_TA_TM_071001400143_Lampiran.pdf

P Pada operasional pemboran, terdapat beberapa masalah yang perlu diwaspadai. Salah satu masalah itu adalah terjadinya well kick. Bila well kick ini tidak dapat ditangani maka akan terjadi semburan liar. Hal ini sangat merugikan karena akan memperlambat waktu pemboran serta biaya yang digunakan akan bertambah untuk menyewa alat dan penggunaan material untuk menanggulangi masalah tersebut.Pada pengeboran sumur X-2 yang berada di Jatibarang ini merupakan sumur deliniasi. Masalah yang terjadi pada sumur X-2 ini adalah masalah well kick pada kedalaman 6558,3 ft MD. Penyebab terjadinya kick adalah jika tekanan hidrostatik lumpur lebih kecil daripada tekanan formasi atau apabila pemboran menembus formasi abnormal yang mengakibatkan gas formasi akan tercampur dengan lumpur pemboran sehingga berat jenis lumpur turun dan akan mengakibatkan tekanan hidrostatik lumpur lebih kcil dari pada tekanan formasi. Penanggulangan well kick pada sumur X-2 ini menggunakan dua metode dalam penanggulanganya, yaitu metode Driller's methode dan metode Wait and Weight. Pada prinsipnya kedua metode tersebut dalam menanggulangi masalah well kick adalah sama, yaitu memompakan lumpur dengan densitas tinggi ke dalam lumpur sehingga tekanan hidrostatik lumpur sama atau lebih besar dari tekanan formasi.Original mud weight yang digunakan adalah 10 ppg dan setelah dilakukan perhitungan dengan Well Control Work Sheet didapat perhitungan Kill Mud Weight atau densitas lumpur baru untuk menanggulangi kick sebesar 11,24 ppg.

I In drilling operations, there are several issues that need to be watched. One of those problems is the occurrence of a well kick. If this well kick can not be handled then there will be wild bursts. This is very detrimental because it will slow down the drilling time as well as the cost used will increase to rent tools and the use of materials to cope with the problem.The drilling of the X-2 well located in Jatibarang is a delineation well. The problem with this X-2 well is a well kick problem at a depth of 6558.3 ft MD. The cause of the kick is if the hydrostatic pressure of the slurry is less than the formation pressure or when the drilling penetrates the abnormal formation resulting in the formation gas being mixed with the drilling mud so that the sludge density will decrease and will cause the hydrostatic pressure of the sludge smaller than the formation pressure.The well kick countermeasures on well X-2 use two methods in handling, namely Driller's method and Wait and Weight method. In principle, both methods in tackling the well kick problem are the same, ie pumping high density sludge into the mud so that the hydrostatic pressure of the mud is equal to or greater than the pressure of the formation. Original mud weight used is 10 ppg and after calculation with Well Control Work Sheet obtained by calculation of Kill Mud Weight or new mud density to cope kick 11,24 ppg.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?