Analisis Tingkat Kebisingan Di Terminal Pakupatan (Kabupaten Serang, Provinsi Banten
A Aktivitas di terminal berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan antara lain kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kebisingan di terminal Pakupatan berdasarkan keputusan menteri lingkungan hidup No.48/MENLH/11/1996, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebisingan serta upaya rekomendasi untuk menurunkan tingkat kebisingan di lingkungan sekitar terminal. Lokasi Penelitian dilakukan di Terminal Pakupatan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten menggunakan 7 titik pengamatan yang telah diketahui peruntukkannya. Pelaksanaan pengukuran dilakukan selama 8 hari pada minggu pertama dan kedua, dilakukan selama 24 jam perharinya. Pengukuran dilakukan pada hari senin (mewakili hari kerja), jum’at (mewakili hari terakhir kerja), sabtu (mewakili hari libur) dan minggu (mewakili hari libur). Metode pengukuran yang dilakukan yaitu Leq (Equivalen Energy Level) sesuai dengan KepMen LH No.48/MENLH/11/1996 tentang batas baku kebisingan peruntukan kawasan. Variabel yang diamati adalah jumlah kendaraan yang masuk melalui pintu masuk sebelah utara dan selatan serta jumlah kendaraan yang keluar melalui pintu sebelah utara. Untuk kebisingan lalu lintas ditetapkan beberapa kriteria yaitu tingkat Leq dan Lsm. Nilai Leq di Terminal Pakupatan sebesar 77,82 dB(A) dan nilai Lsm sebesar 79,03 dB(A) Nilai ini dibandingkan dengan baku mutu menurut KepMen LH No.48/MENLH/11/1996 sesuai dengan peruntukannya, yakni peruntukkan perdagangan dan jasa. Adapun baku mutu yang ditetapkan yaitu 70 dB(A). Selanjutnya dilakukan pemetaan tingkat kebisingan di kawasan terminal Pakupatan dengan bantuan software Surfer 11 untuk menentukan korelasi tingkat kebisingan dengan tata guna lahan pada wilayah studi. Koefisien korelasi serta signifikan yang didapat menunjukkan hubungan antara jumlah kendaraan yang masuk dengan kebisingan yang berkorelasi kuat dengan koefisien korelasi R2=0,996 pada titik satu hari senin yang menandakan adanya hubungan kuat antara tingkat kebisingan dengan jumlah kendaraan yang melintas. Upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi kebisingan terutama pada daerah penelitian yang memiliki tingkat kebisingan yang melebihi baku mutu antara lain dengan menanam tanaman berkanopi tebal sebagai barrier rambatan bising di area pintu masuk sebelah utara dan selatan Terminal Pakupatan dan memanajemen lamanya kendaraan berhenti di terminal sehingga tingkat kebisingan di lingkungan sekitar terminal menjadi berkurang dan menciptakan suasana nyaman bagi penumpang.
A Activities at the terminal potential to cause environmental pollution among other noise. The purpose of this study was to determine the level of noise in terminal Pakupatan by the environment minister's decision 48 / MENLH / 11/1996, and the factors that affect the level of noise as well as efforts on lowering the noise level in the environment around the terminal. Location The study was conducted in Terminal Pakupatan, Serang district, Banten Province using the 7-point observation of known designation. Implementation of the measurements carried out for 8 days in the first week and the second, for 24 hours per day. Measurements were made on Monday (representing weekdays), Friday (representing the last day of work), Saturday (representing holidays) and Sunday (representing holidays). The measurement method is carried out, namely Leq (equivalent Energy Level) in accordance with the KepMen LH 48 / MENLH / 11/1996 about noise standard limits allotment area. The variables measured were the number of vehicles entering through the entrance to the north and south as well as the number of vehicles that come out through the north door. Assigned to the traffic noise level Leq several criteria and Lsm. Values Leq at Terminal Pakupatan of 77.82 dB (A) and Lsm value of 79.03 dB (A) This value is compared to the quality standard by KepMen LH 48 / MENLH / 11/1996 according to its purpose, namely the designation of trade and services. The quality standards set at 70 dB (A). Furthermore, the mapping of the noise level in the neighborhood Pakupatan terminal with the help of software Surfer 11 to determine the correlation of the noise level with the land use in the study area. And significant correlation coefficient obtained shows the relationship between the number of vehicles entering the noise is strongly correlated with a correlation coefficient R2 = 0.996 at one point on Monday, which indicates a strong relationship between the noise level with the number of passing vehicles. Environmental management efforts to reduce noise, especially in the research area that has a noise level that exceeds quality standards, among others by planting canopy thick as a barrier propagation of noise in the entrance area to the north and south terminals Pakupatan and manage the length of the vehicle stopped at the terminal so that the noise level in environment around the terminal to be reduced and creates a comfortable atmosphere for passengers.