DETAIL KOLEKSI

Wisata alam Lembah Hijau Lembang Jawa Barat


Oleh : Novi Marlina

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Pembimbing 1 : Subechi Abdullah

Pembimbing 2 : Arwindrasti B.

Subyek : Outdoor recreation - Designs and plans

Kata Kunci : Natural recreation,vegetation, Lembah Hijau Lembang

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2000_TA_SAL_08194116_Halaman-Judul.pdf
2. 2000_TA_SAL_08194116_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-I_Pendahuluan.pdf
4. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-II_Tinjauan-Pustaka-dan-Penyigihan-Lapangan.pdf 20
5. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-III_Identifikasi-Potensi,-Kendala-dan-Permasalahan-Perancangan.pdf
6. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-IV_Program-Kebutuhan-Ruang-dan-Fasilitas.pdf
7. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-V_Konsep-Perancangan-Lansekap.pdf
8. 2000_TA_SAL_08194116_Bab-VI_Rancangan-Lansekap.pdf
9. 2000_TA_SAL_08194116_Daftar-Pustaka.pdf 1
10. 2000_TA_SAL_08194116_Lampiran.pdf

W Wisata alam lembah hijau Lembang Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan sarana rekreasi yang sudah menjadi tuntuan masyarakat perkotaan. Karena dengan berekreasi dapat menyegarkan kembali jasmani dan rohani. Wisata alam ini mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan tempat lainnya. Diantaranya pencapaian mudah, lokasi strategis, pemandangan alam yang bagus, berhawa sejuk dan mempunyai kontur yang dinamis merupakan potensi tapak dari segi visual.Pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan programm kebutuhan pada wisata alam lembah hijau ini berdasarkan pada kebutuhan pemakai, kondisi tapak, fungsi bangunan yang ada dan efisiensi tata ruang. Sehingga berdasarkan data yang ada jumlah rata-rata pengunjung sebanyak 900 orang/hari. Dengan penggolongan pengunjung berdasarkan kelompok umur, anak-anak 20%, remaja 40%, dewasa 30%, dan orang tua 10%.Dengan pengembangan wisata alam lembah hijau ini, memiliki konsep-konsep pengembangan yang mengikat keragaman prinsip sehingga tapak mempunyai nilai komunikatif, rekreatif, alami dan memiliki nilai visual yang tinggi sehingga dapat membuat image kawasan yang terpaku pada keindahan alam pegunungan. Dalam penataan tanaman lansekap, vegetasi eksiting tetap dipertahankan yang berfungsi sebagai peresapan air hujan dan area konservasi. Pola sirkulasi pada pengembangan tapak adalah pola kurvalinier yaitu gabungan antara pola linier dan pola melingkar sehingga akan tercipta kemudahan-kemudahan dalam penempatan fasilitas.Strategi pengembangan dan pembangunan fasilitas berdasarkan tema optimilisasi panorama alam melalui visual adalah rencana tata ruang pada tapak berdasarkan potensi-potensi karakteristik tapak dan daya dukung lngkungan serta mengoptimalkan panorama alam pegunungan tanpa mengabaikan keberadaan lingkungan.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?