Rancangan sistem persediaan spare part consumable berdasarkan klasifikasi spare part pada PT. Universal Tekno Reksajaya
P PT Universal Tekno Reksajaya bergerak dalam bidang remanufaktur komponen alat berat. Remanufaktur adalah proses pengembalian fungsi, performa dan ketahanan komponen ke tingkat produk baru dengan memanfaatkan teknik pembaharuan terkini. Salah satu komponen yang diperbaharui oleh perusahaan adalah engine. Setiap alat berat memiliki tipe engine yang berbeda, dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah engine dengan tipe PC200-6. Terdapat banyak faktor penting pada proses remanufaktur engine, salah satunya adalah spare part. Namun sampai saat ini, perusahaan masih memiliki masalah dalam pengelolaan spare part, khususnya spare part yang bersifat consumable (spare part yang harus diganti). Tidak tersedianya spare part consumable yang dibutuhkan mengakibatkan perusahaan harus melakukan pemesanan terlebih dahulu yang memakan waktu cukup lama. Berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan pada perusahaan, faktor penting yang mengakibatkan hal tersebut adalah pegelolaan sistem peramalan dan persediaan spare part yang belum maksimum. Saat ini perusahaan belum memperhatikan pola penggunaan spare part sehingga perusahaan tidak memiliki sistem peramalan dan persediaan yang jelas, hal ini mengakibatkan terjadinya backorder dan mundurnya target penyelesaian komponen yang berujung pada tidak tercapainya on time delivery. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode persediaan yang sesuai untuk tiap klasifikasi spare part. Tahapan awal dari penelitian ini adalah menentukan jumlah permintaan pada periode yang akan datang dengan menggunakan peramalan untuk mengetahui tingkat persediaan yang dibutuhkan. Peramalan akan dihitung menggunakan metode jaringan syaraf tiruan yang dapat mengenali pola penggunaan komponen pada periode sebelumnya. Setiap spare part memiliki karakteristik yang berbeda, dari keseluruhan spare part consumable akan dilakukan pengelompokan sesuai dengan tingkat kepentingan spare part tersebut berdasarkan penggunaan dan harga, kemudian akan dilakukan perhitungan persediaan dengan menggunakan beberapa metode sesuai dengan klasifikasi spare part tersebut. Untuk klasifikasi A metode persediaan yang digunakan adalah metode Periodic Review (R, s, S) System dan metode Continuous Review (s, S) System, sedangkan untuk klasifikasi B dan C metode persediaan yang digunakan adalah metode Periodic Review (R, S) System dan metode Continuous Review (s, Q) System. Metode tersebut nantinya akan dibandingkan dengan metode perusahaan saat ini berdasarkan total biaya pemesanan dan persediaan yang akan dihitung sesuai dengan Material Requirement Planning selama satu tahun ke depan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa, klasifikasi A memiliki biaya pengadaan spare part yang minimum ketika menggunakan metode Periodic Review (R, s, S) System sebesar IDR 34,338,214.08. Klasifikasi B dan C memiliki biaya pemesanan dan persediaan yang minimum ketika menggunakan menggunakan metode Continuous Review (s,Q) System dengan biaya sebesar IDR 19,957,450.58 dan IDR 17,650,981.32.
P PT Universal Tekno Reksajaya is a company specializing in heavy equipment component remanufacture. Remanufacture is the process of return function, performance and durability of components to the level of new products by using the latest renewal technique. One of the components that are processed by the company is engine. Any heavy equipment has a different type of engine, focus in this research is the engine type PC200-6. There are many important factors in the process of engine remanufacture, one of them is a spare part. But until now, the company still has problems in the management of spare part, especially the spare parts that are consumable. The unavailability of the consumable spare part resulting the company must make reservations in advance which took long enough time. Based on the results of discussions and observations on the company, an important factor that causes it is a forecasting system and inventory of spare part that maximum yet. Currently the company has yet to pay attention to the use of spare part's history so that the company does not have a clear system about forecasting and inventory, that makes occurrence of backorder and the on time delivery not accomplished. This research aims to analyze the inventory method that appropriate for each classification of spare parts. The early stages of this research is to determine the number of engine requests in the next period use forecasting to know the level of inventories needed. Forecasting will be calculated using the method of artificial neural network that can recognize a pattern imitating the use of components in the previous period. Every spare part has different characteristics, all of consumable spare parts will be grouped according to the importance of these parts based on usage and price, then the calculation will be done using several methods of inventories in accordance with the classification of the spare parts. For the A classification, inventory method used are Periodic Review (R, s, S) System and Continuous Review (s, S) System, whereas for the B and C classification, inventory method used are Periodic Review (R, S) System and Continuous Review (s, Q) System. These methods will be compared with company's current methods based on total order and inventory cost that would be calculated in accordance with the Material Requirement Planning for one year to the next. The results showed that the A classification has a minimum cost of spare parts procurement when using the method of Periodic Review (R, s, S) System with IDR 34,338, 214.08. B and C classification have a minimum cost of spare parts procurement when using the method of Continuous Review (s,Q) System with IDR 19,957,450.58 dan IDR 17,650,981.32.