DETAIL KOLEKSI

Evaluasi keberhasilan matrix acidizing dan well washing sumur panas bumi MBF - 246 dan MIZ-153 lapangan F-25

0.0


Oleh : Muhammad Bima Furqan

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Onnie Ridaliani

Pembimbing 2 : Bambang Kustono

Subyek : Matrix acidizing;Well washing

Kata Kunci : stimulation, matrix acidizing and well washing, geothermal wells MBF – 246

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TM_07111245_Halaman-judul.pdf 21
2. 2015_TA_TM_07111245_Bab-1.pdf
3. 2015_TA_TM_07111245_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TM_07111245_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TM_07111245_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TM_07111245_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TM_07111245_Daftar-pustaka.pdf 2
8. 2015_TA_TM_07111245_Lampiran.pdf

S Stimulasi merupakan suatu metode untuk memperbaiki sumur – sumur yangmengalami penurunan produksi yang disebakan oleh kerusakan formasi maupunadanya endapan – endapan di dalam sumur. Metode stimulasi yang dipakai pada penulisan tugas akhir ini adalah matrix acidizing dan well washing. Tujuan dari dilakukannya stimulasi adalah untuk menaikkan produksi dari sumur – sumur yang mengalami kerusakan formasi. Sumur yang menjadi objek penelitian adalah sumur panas bumi satu MBF – 246 dengan entalpi 2784 kj/kg dan sumur MIZ – 153 dengan entalpi 2700 kj/kg. Pada sumur MBF – 246 dari analisa produksi kimia dari sumur tidak ditemukan adanya enpadan berupa silika maupaun kalsit, namun dari analisa makroskopik dari sample cather terlihat adanya mineral clay yang tidak mengembang berupa lithic tuff pada daerah sekitar liner hingga rekahan. Dapat dihilangkan dengan injeksi asam padametode matrix acidizing. Sedangkan pada sumur MIZ – 153 penurunan produksiadalah karena adanya endapan kalsit dengan saturasi index 1.807. Endapan ini berada pada daerah di sekitar liner dan casing produksi dan dapat dihilangkan dengan injeksi kondensat pada metode well washing. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi keberhasilan matrix acidizing dan well washing serta pelaksaannya di lapangan. Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan yang diperoleh dari stimulasi matrix acidizing dan well washing maka perlu dilakukan evaluasi agar dapat diketahui kenaikkan produksi yang dicapai dan pelaksanaannya dilapangan. Sehingga tugas akhir ini diberi judul “EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DAN WELL WASHING SUMUR PANAS BUMI MBF – 246 DAN MIZ – 153 LAPANGAN F - 25”. Evaluasi keberhasilan dari matrix acidizing dianalisa dari parameter injectivity index dan performance production. Sedangkan pada well washing evaluasi keberhasilan hanya dilihat dari parameter performance production. Dari evaluasi yang dilakukan maka pada sumur panas bumi MBF – 246 matrix acidizing berhasil menaikkan produksi menjadi 19 kg/s dari produksi sebelum stimulasi yang hanya 14 kg/s. Pada sumur MIZ – 153 well washing yang dilakukan pada sumur ini berhasil menaikkan produki hingga 28 kg/s. Sebelum dilakukan well washing sumur ini hanya mampu memproduksi uap sebeasar 23 kg/s. Dari evaluasi yang dilakukan maka dikatakan bahwa metode stimulasi matrix acidizing dan wellwashing berhasil memperbaiki sumur MBF – 246 dan MIZ – 153 dengan ditandaidari kenaikkan produksi setelah stimulasi.

S Stimulation is one of methods used for improving wells experiencing production decline caused by formation damage or by the presence of deposits in thewell. The stimulation methods used in this Final Project are matrix acidizing and well washing. Stimulation is intended to increase production from the wells affected by formation damage. The objects of this investigation are geothermal wells MBF – 246 with an enthalpy of 2784 kj/kg; and well MIZ – 153 with an enthalpy of 2700 kj/kg. A chemical production analysis on MBF – 246 indicated the presence of mineral deposits such as silicate or calcite, while a macroscopic analysis from sample catchers indicated the presence of unexpanded clay minerals in the form of lithic tuffs around the liner up to the fractures. These could be treated with acid injection using the matrix acidizing method. As for well MIZ – 153, the decline in production was due to the presence of calcite deposits with a saturation index of 1.807. These deposits surrounded the liner and production casing. They could be treated with a condensate injection using the well washing method. The aim of this study is to evaluate the effectiveness of matrix acidizing and well washing as well as their respective application on field. In order to assess the success of matrix acidizing and well washing stimulations, an evaluation is needed so that information regarding both the actual application on the field as well as the resultant increase in production can be obtained. For this reason, the present Final Project is given the title “EVALUATION ON THE SUCCESS OF MATRIX ACIDIZING AND WELL WASHING APPLIED TO GEOTHERMAL WELLS MBF – 246 AND MIZ – 153 ATWAYANG WINDU FIELD”. Evaluation on the success of matrix acidizing wasanalyzed using the parameters of injectivity index and production performance. As for well washing, the evaluation was assessed only using one parameter: production performance. The evaluation yielded the following results: matrix acidizing on geothermal well MBF – 246 managed to increase production capacity to 19 kg/s from a prestimulation production of only 14 kg/s. The well washing applied on MIZ – 153 managed to increase production to 28 kg/s. Before the well washing, this well managed to only produce a steam mass flow of 23 kg/s. The conclusion to be drawn from the evaluation is that both matrix acidizing and well washing stimulation methods are said to have successfully achieved improvement in wells MBF – 246 and MIZ – 153 marked by the respective increases in production post-stimulation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?