DETAIL KOLEKSI

Analisa pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah Kotamadya Magelang


Oleh : Mulyadi

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1993

Pembimbing 1 : Enri Damanhuri

Pembimbing 2 : Setijati Hartinah Ediyono

Subyek : Waste product - Management;Sewage disposal

Kata Kunci : Magelang city, waste, akuifer

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1993_TA_STL_08291045_Halaman-Judul.pdf
2. 1993_TA_STL_08291045_Bab-1.pdf 4
3. 1993_TA_STL_08291045_Bab-2.pdf 23
4. 1993_TA_STL_08291045_Bab-3.pdf 10
5. 1993_TA_STL_08291045_Bab-4.pdf
6. 1993_TA_STL_08291045_Bab-5.pdf
7. 1993_TA_STL_08291045_Bab-6.pdf
8. 1993_TA_STL_08291045_Daftar-Pustaka.pdf
9. 1993_TA_STL_08291045_Lampiran.pdf

K Kotamadya Magelang merupakan salah satu kota yang terletak di propinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk pada tahun 1991 adalah 116.462 jiwa dan luas wilayah 1.812 ha. Daerah Magelang sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan curah hujan rata-rata 2030 mm/tahun. Kondisi tanah terutama dibagian atas akuifer endapan permukaan, umumnya bersifat lempungan. Akuifer ini dimanfaatkan penduduk melalui sumur gali.Produksi sampah yang tercatat pada tahun 1991 adalah352 m3/hari dan yang dapat dilayani sebanyak 315 m3 (89,5 %). Sampah terlayani ini dibuang ke sebuah TPA yang terletak di kampung Sanden kelurahan Kramat kecamatan Magelang Uta~a. Karena lahan untuk pembuangan di TPA Sanden ini sudah hampir penuh, sedangkan perluasan tidak memungkinkan untuk dilakukan, clan lokasi berada pada tempat yang tidak sesuai dengan peruntukannya, maka pemindahan lokasi tidak dapat ditunda lagi dan lokasi TPA yang baru harus segera dipersiapkan.Untuk mendapatkan suatu lokasi TPA yang memenuhipersyaratan teknis, ekonomis dan berwawasan lingkungan maka pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan suatu. metode, dalam hal ini menggunakan metode Le Gr~nd dan cara SK SNI. Metode Le Grand lebih menekankan ~ada aspek pencemaran air tanah, sedangkan cara SK SNI mempertimbangkan aspek secara keseluruhan. Digunakannya dua metode sekaligus, karenaselain menetapkan lokasi yang terbaik, akan diketahui pula kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode terse- but, dalam rangka memberi masukan untuk penerapannya pada masa yang akan datang. Ada tiga lokasi yang diusulkan untuk dijadikan sebagai TPA yaitu; Sidomulyo, Trasan, Banyu Urip. Hasil penyeleksian dengan cara SK SNI dan metode Le Grand terhadap ke tiga lokasi tersebut adalah sebagai berikut :r-•••••••-•--•---•-••-•-• ..--•-•- _ T._ - , .._ --..••-•-•--..-•---•••--•••---••-••-••---- ..•--•--•• _ ,I I Cara SK SNI I Metode Le Grand II 1 .,. - , -.-•..--•-•-• --••••-••r..-----• ..--•-•--•--•l'----•---•••--•-•--•-•-•-•-iI Nam a I I I I Ni 1 ai I II Lokasi I Nilai IPeringkatl Nilai I SetelahlPeringkatlI I I I I PAR I Il•-••''"'"""'""'-•'-'"'""-''"""''.,'"'"''-"'"'"'"""'"'"''-1•-•"-""•"•'"'""' ,_,_,.,_,.,_ .. .,,,,,..,,.,. '""''""'"""'"'"""''""'-'"••••"'"""'l••"-'"'-•oo•••oo•-•---oo••l---••--------t•---------••--•••--f

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?