DETAIL KOLEKSI

Evaluasi keberhasilan matrix acidizing pada lapangan panasbumi "HN" sumur "H-28"


Oleh : Hafiizh Nurrahman

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Asri Nugrahanti

Pembimbing 2 : Puri Wijayanti

Subyek : Water loss test;Gross permeability test

Kata Kunci : surrounding wells, wells H-28, acidizing the geothermal

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07112100_Halaman-judul.pdf 18
2. 2016_TA_TM_07112100_Bab-1.pdf 2
3. 2016_TA_TM_07112100_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07112100_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07112100_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07112100_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07112100_Daftar-pustaka.pdf 3
8. 2016_TA_TM_07112100_Lampiran.pdf

B Berdasarkan perbedaan dari hasil yang didapatkan pada sumur sekitarnya, hasil yang didapatkan pada sumur H-28 tidak memenuhi harapan sehingga mengakibatkan kurangnya ketersediaan uap untuk memenuhi kebutuhan kapasitas turbin sebesar 30 MW. Untuk itulah dilakukan acidizing pada lapanganpanasbumi “HN” sumur “H-28” dengan harapan dapat meningkatkan nilaiinjectivity index pada sumur yang menandakan bahwa formasi menjadi lebihpermeable. Setelah dilakukan pengeboran maka berikutnya melakukan uji komplesi pada sumur “H-28” berupa injectivity test dengan melakukan plotting pada laju injeksi terhadap tekanan sehingga didapatkan trendline yang menunjukkan harga injectivity index. Hasil injectivity index sebelum acidizing sebesar 1.92 Kgs/Bar dan kemudian melakukan uji panas pada hari ke-3 dan ke-5. Didapatkan suhu sebesar 175°C dan 183°C serta water level pada kedalaman 1900mKU. Pada uji produksi tekanan pada sumur tidak stabil sehingga tidak dapat dianalisa. Kemudian dilakukan acidizing dengan menggunakan asam klorida (HCl) dan asam campuran (HCl-HF) sehingga mineral clay dan karbonat dapat terlarutkan, lalu membentuk permeabilitas yang lebih bagus. Setelah acidizing selesai dilakukan, pada uji komplesi terjadi peningkatan pada injectivity index, yaitu dari 1.92 Kgs/Bar menjadi 2.23 Kgs/Bar. Lalu pada uji panas juga terjadi heating up yang lebih cepat pada hari ke-3 dan ke-5 setelah acidizing, yaitu 260°C dan 270°C serta pada uji produksi tekanan menjadi lebih stabil, sehingga proses acidizing pada sumur “H-28” berhasil dilaksanakan.

B Based on the difference of the results obtained in the surrounding wells,the results obtained in wells H-28 does not meet expectations, resulting in the lack of availability to meet the needs of steam turbine capacity of 30 MW. That was why a acidizing the geothermal field "HN" wells "H-28" with the hope to increase the value of the well injectivity index which indicates that the formation becomes more permeable. After drilling, the next test on the well completion "H-28" in the form of injectivity test by plotting the injection rate against pressure to obtain the trendline that shows the price of injectivity index. Result before acidizing injectivity index amounted to 1.92 Kgs/Bar and then to test the heat on days 3 and 5. Obtained temperatures of 175°C and 183°C and the water level at a depth of 1900 mKU. In production test pressure on the well is unstable so it can not be analyzed. Then do acidizing with hydrochloric acid (HCl) and a mixed acid (HCl- HF) so that the clay minerals and carbonates can be dissolved, and then form a better permeability. After acidizing completed, the completion test an increase in injectivity index, ie from 1.92 Kgs/Bar becomes 2.23 Kgs/Bar. Then the heat test also occurs heating up faster on days 3 and 5 after acidizing, the 260°C and 270°c as well as the production test pressure becomes more stable, so that the acidizing process on the well "H-28" successfully implemented.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?