Analisis kapasitas simpang tidak bersinyal pada persimpangan jalan kembangan kerep - kembang kencana Jakarta Barat
K Kemacetan pada persimpangan disebabkan karena adanya antrian kendaraan, banyakkonflik pada persimpangan, dan adanya persimpangan yang sudah tidak dapat menampungvolume kendaraan yang melintas. Di daerah Jakarta Barat terdapat persimpangan jalanKembang Kerep - Kembang Kencana, pada persimpangan ini tidak terdapat sinyal ataudapat disebut juga persimpangan tidak bersinyal. Persimpangan tidak bersinyal merupakankondisi dimana pengendara harus memilih apakah mereka harus melintas atau harusberhenti dahulu demi keamanan pengendara tersebut. Dari hasil analisis berdasarkanpanduan MKJI tahun 1997, didapat Jumlah volume kendaraan (V) yang melintas sebesar 6269,00 smp/jam, Kapasitas simpang (C) sebesar 6745,05 smp/jam, Derajat kejenuhan (DS) pada simpang ini adalah 0,9294, Tundaan Lalu Lintas Simpang (DT1) bernilai12,3026 det/smp, Tundaan Lalu Lintas Jl. Utama (DMA) bernilai 8,8225 det/smp, Tundaan Lalu Lintas Jl. Minor (DMI) bernilai negatif (nol), Tundaan Geometrik Simpang (DG) sebesar 4,0931 det/smp, Tundaan Simpang (D) sebesar 16,3957 det/smp, Peluang Antrian mulai dari 34,65% - 68,36%. Oleh karena itu tingkat pelayanan (LoS) untuk jalanKembang Kerep Kembang Kencana adalah “E†(0,90 ≤ V/C ≤1) yaitu kondisi arus yangtidak stabil, kecepatan rendah, dan volume mendekati kapasitas. Berdasarkan tingkatpelayanan, persimpangan jalan tersebut sudah hampir jenuh dan perlu adanya perbaikkan. Perbaikkan yang dapat dilakukan yaitu dengan memasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), dan dapat juga dilakukan pelebaran pada lengan B dan lengan C sebesar 3 meter untuk sisi kanan dan kiri, maka didapat derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,8044 dengan tingkat pelayanan “C†(0,70≤ V/C ≤ 0,80) yaitu arus stabil, kecepatan dapat di kontrol oleh lalu lintas.
C Congestion at the intersection caused by the queue of vehicles, many Conflict at the intersection, and an intersection that can not be accommodated Volume of passing vehicles. In the West Jakarta area there is a crossroads Kembang Kerep - Kembang Kencana, at this junction there is no signal or Can also be called unlinked intersection. The intersection is not a signal Conditions in which the rider must choose whether they should cross or should Stop first for the safety of the rider. From the results of the analysis based MKJI guidance in 1997, obtained Total vehicle volume (V) passing 6269,00 smp / hour, Intersection capacity (C) of 6745,05 smp / hour, Degree of saturation (DS) at this intersection is 0,9294, Cross Simpang (DT1) is worth 12,3026 det / smp, Traffic Suspend Jl. Main (DMA) is worth 8,8225 det / smp, Traffic Suspend Jl. Minor (DMI) with negative value (zero), Geometric Simpang delay (DG) of 4,0931 det / smp, Simpang delay (D) of 16.3957 det / smp, Queue Opportunities ranging from 34.65% - 68.36% . Therefore the level of service (LoS) for the roadKembang Kembang Kembang flower is "E" (0.90 ≤ V / C ≤1) that is the current conditionUnstable, low speed, and volume approaching capacity. By levelService, the crossroads are almost saturated and need improvement. The improvement can be done by installing the Traffic Gathering Tool (APILL), and can also be widened on the B arm and arm C of 3 meters for the right and left side, then obtained degree of saturation (DS) of 0.8044 with service level "C" (0.70≤ V / C ≤ 0.80) ie a steady current, the speed can be controlled by traffic.