DETAIL KOLEKSI

Analisa kelayakan keekonomian lapangan b berdasarkan sistem production sharing contract gross split


Oleh : Ida Bagus Putra Janardana

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Mulia Ginting

Pembimbing 2 : Havidh Pramadika

Subyek : Petroleum industry and trade - Economic aspects - Indonesia;Petroleum industry and trade - Finance;Capital investments;Petroleum reserves

Kata Kunci : NPV; IRR; POT; Production Sharing Contract; Gross Split

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_STP_071001800050_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_STP_071001800050_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_STP_071001800050_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_STP_071001800050_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_STP_071001800050_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_STP_071001800050_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_STP_071001800050_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_STP_071001800050_Bab-1.pdf 3
9. 2025_SK_STP_071001800050_Bab-2.pdf 17
10. 2025_SK_STP_071001800050_Bab-3.pdf 5
11. 2025_SK_STP_071001800050_Bab-4.pdf 20
12. 2025_SK_STP_071001800050_Bab-5.pdf 2
13. 2025_SK_STP_071001800050_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_STP_071001800050_Lampiran.pdf

L Lapangan b merupakan lapangan minyak yang telah diproduksikan selama 15 tahun sejak tahun 2002 hingga tahun 2017 dengan skema psc cost recovery. setelah masa kontrak berakhir, dilakukan evaluasi terhadap potensi sisa cadangan yang masih tersedia untuk rencana pengembangan kembali. dalam pengembangan ulang ini, skema kontrak yang digunakan adalah skema psc gross split, yang telah diatur dalam peraturan menteri esdm no. 52 tahun 2017 dan diperbarui dalam permen esdm no. 12 tahun 2020. skema ini menghapus mekanisme pengembalian biaya dan menggantinya dengan sistem pembagian langsung terhadap pendapatan kotor, yang membuat seluruh risiko investasi berada di pihak kontraktor. oleh karena itu, analisis keekonomian menjadi hal yang penting dalam menentukan kelayakan proyek di bawah skema ini.rencana pengembangan dilakukan dengan tiga skenario, yaitu basecase, skenario i (basecase + workover) dan skenario ii (basecase + workover + infill). pada skenario i, dilakukan workover terhadap 25 dari 27 sumur eksisting yang masih layak untuk diproduksikan kembali. sementara itu, dua sumur lainnya tidak dilakukan workover karena tidak memenuhi kriteria teknis dan keekonomian. untuk mengkompensasi dua sumur yang tidak di-workover, maka dalam skenario ii dilakukan penambahan dua sumur infill yang bertujuan untuk mengakses cadangan minyak yang belum tertembus oleh sumur sebelumnya. penambahan infill ini diharapkan dapat meningkatkan produksi total lapangan dan memaksimalkan recovery factor.perhitungan dilakukan dengan mengestimasi produksi minyak, biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), dan harga jual minyak yang disimulasikan menggunakan metode monte carlo. selain itu, digunakan asumsi diskon sebesar 10% dan marr sebesar 15% sebagai batas kelayakan investasi. evaluasi keekonomian dilakukan dengan menggunakan parameter net present value (npv), internal rate of return (irr), dan pay out time (pot). hasil perhitungan menunjukkan bahwa skenario i menghasilkan npv sebesar 22 juta usd, irr sebesar 27%, dan pot selama 5 tahun. sementara pada skenario ii, diperoleh npv sebesar 23 juta usd, irr sebesar 21%, dan pot juga selama 5 tahun.meskipun nilai npv skenario ii lebih tinggi, namun nilai irr-nya lebih rendah dibandingkan skenario i. hal ini menunjukkan bahwa skenario i lebih efisien secara investasi dengan tingkat pengembalian yang lebih cepat. selain itu, dilakukan pula analisa sensitivitas terhadap parameter harga minyak, produksi, biaya capex, dan opex untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai terhadap hasil keekonomian. hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa harga dan volume produksi merupakan faktor yang paling mempengaruhi nilai irr dan npv, sedangkan perubahan capex dan opex berpengaruh lebih kecil. penurunan harga atau produksi hingga 60% dapat menyebabkan irr turun di bawah marr dan npv menjadi negatif, sementara peningkatannya dapat meningkatkan npv hingga di atas 50 juta usd dan irr hingga 47%.berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan lapangan b dengan skema psc gross split masih layak untuk dilakukan, dengan catatan dilakukan strategi pengembangan yang efisien dan optimal, khususnya dalam mengelola produksi dan pengendalian biaya.

F Field b is an oil field that had been in production for 15 years, starting from 2002 until 2017, under the psc cost recovery scheme. after the contract period ended, an evaluation was carried out to assess the remaining reserve potential for possible redevelopment. in this reactivation plan, the production sharing contract adopted is the psc gross split scheme, which is regulated under the minister of energy and mineral resources regulation no. 52 of 2017 and its amendment, no. 12 of 2020. this scheme eliminates the cost recovery mechanism and replaces it with direct gross revenue sharing between the government and the contractor, transferring full investment risk to the contractor. therefore, economic feasibility analysis becomes a critical step in determining the viability of such a project.the redevelopment plan is evaluated under three scenarios: basecase, scenario i (basecase + workover) and scenario ii (basecase + workover + infill). in scenario i, workovers are conducted on 25 out of 27 existing wells that are still deemed technically and economically viable. meanwhile, the remaining two wells are excluded from the workover program due to technical limitations and poor economic prospects. to compensate for the reduced production, scenario ii includes the drilling of two infill wells targeting previously untapped oil zones. these infill wells are expected to increase the total field production and maximize the recovery factor.the calculations are based on estimated oil production, investment costs (capex), operational costs (opex), and oil price projections simulated using the monte carlo method. an economic evaluation is conducted using indicators such as net present value (npv), internal rate of return (irr), and pay out time (pot), with a discount rate of 10% and a minimum attractive rate of return (marr) of 15% used as benchmarks for investment viability. the results show that scenario i yields an npv of 22 million usd, an irr of 27%, and a pot of 5 years. meanwhile, scenario ii results in an npv of 23 million usd, an irr of 21%, and also a pot of 5 years.although scenario ii has a slightly higher npv, scenario i offers a better return on investment due to its higher irr and lower capital requirement, making it more efficient. furthermore, a sensitivity analysis was conducted on key variables such as oil price, production volume, capex, and opex to assess their impact on economic outcomes. the analysis shows that oil price and production volume are the most influential parameters affecting irr and npv, while capex and opex have a comparatively moderate impact. a 40% reduction in price or production may lead to an irr falling below the marr and a negative npv, while an increase could raise irr to 47% and npv to over 50 million usd.in conclusion, the redevelopment of field b under the psc gross split scheme is economically feasible, provided that development strategies are carefully designed to optimize production and control costs. this study emphasizes the importance of efficiency and risk management in marginal field development under the gross split contract framework

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?