Pertanggungjawaban direksi terhadap pembayaran hak subkontraktor atas pembubaran PT Istaka Karya (Persero)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Dian Purnamasari
Kata Kunci : Dissolution of PT, Subcontractor, Board of Directors Responsibility
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100036_Halaman-Judul.pdf | ||
2. | 2025_SK_SHK_010002100036_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010002100036_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100036_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100036_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100036_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100036_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100036_Bab-1.pdf | ||
9. | 2025_SK_SHK_010002100036_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100036_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100036_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100036_Bab-5.pdf | ||
13. | 2025_SK_SHK_010002100036_Daftar-Pustaka.pdf | ||
14. | 2025_SK_SHK_010002100036_Lampiran.pdf |
|
B Bumn persero memiliki organ persero yang salah satunya adalah direksi untuk melakukan pengurusan dan menjalankan persero sesuai maksud dan tujuan persero. salah satu bumn berbentuk persero adalah pt istaka karya (persero), pt istaka tidak mampu melunasi utangnya sehingga mengakibatkan pailit hingga dibubarkan dan masuk dalam proses likuidasi, namun timbul permasalahan dimana para subkontraktor belum memperoleh pembayaran oleh pt istaka. dengan demikian, perlu diketahui bagaimana bentuk pertanggungjawaban direksi pt istaka yang telah dibubarkan terkait kewajiban pembayaran hak subkontraktor dan bagaimana upaya penyelesaian kewajiban pembayaran pt istaka yang telah dibubarkan terhadap pembayaran subkontraktornya. penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan sifat penelitian deskriptif yang berdasar pada data sekunder sebagai data utama. pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan dianalisis secara kualitatif menggunakan logika berpikir deduktif dalam mengambil kesimpulan. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa direksi pt istaka tidak serta merta dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pribadi dikarenakan pt istaka masih eksis sebagai badan hukum sesuai ketentuan pasal 143 uu pt. dengan demikian, para subkontraktor perlu terlebih dahulu meminta pertanggungjawaban dari pt istaka itu sendiri, setelah itu barulah direksi bisa dimintakan pertanggungjawaban secara pribadi berdasarkan pasal 97 ayat (3) uu pt dikaitkan pada ketentuan pasal 1365 dan 1366 kuhperdata. terkait upaya penyelesaian kewajiban pembayaran, para subkontraktor dapat melakukan beberapa upaya. upaya yang pertama adalah mendaftarkan tagihan mereka kepada kurator ataupun pengadilan negeri, upaya kedua dengan menggugat pt istaka atas tagihan mereka yang belum dibayarkan, upaya ketiga dengan menggugat direksi pt istaka secara pribadi melalui ketentuan pasal 1365 dan 1366 kuhperdata, dan upaya yang terakhir adalah melibatkan intervensi politik atas permasalahan pt istaka.
B Bumn persero has a persero organ, one of which is the board of directors to manage and run the persero according to the purpose and objectives of the persero. one of the bumn in the form of a company is pt istaka karya (persero), pt istaka was unable to pay off its debt, resulting in bankruptcy until it was dissolved and entered the liquidation process, but there was a problem where the subcontractors had not received payment by pt istaka. thus, it is necessary to know how the responsibility of the board of directors of pt istaka which has been dissolved regarding the obligation to pay the subcontractor\\\'s rights and how to resolve the payment obligation of pt istaka that has been dissolved for its subcontractor\\\'s payment. this research uses normative legal research with the nature of descriptive research based on secondary data as the main data. data collection is carried out with literature studies and analyzed qualitatively using deductive thinking logic in drawing conclusions. the results of this research show that the board of directors of pt istaka cannot necessarily be held accountable personally because pt istaka still exists as a legal entity according to the provisions of article 143 of the pt law. thus, the subcontractors need to first ask for accountability from pt istaka itself, after that the board of directors can be held accountable personally based on article 97 paragraph (3) of the pt law associated with the provisions of article 1365 and 1366 of the civil code. regarding efforts to settle payment obligations, subcontractors can make several efforts. the first attempt is to register their bills to the curator or the district court, the second attempt is to sue pt istaka for their unpaid bills, the third attempt is to sue the board of directors of pt istaka personally through the provisions of article 1365 and 1366 of the civil code, and the last attempt is to involve political intervention in pt istaka\\\'s problems.