Perbedaan kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 12-15 tahun berdasarkan karakteristik demografi (kajian pada smp di jakarta timur dan bekasi)
M Maloklusi adalah kondisi ketidaksejajaran antara rahang atas danrahang bawah yang dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan, estetika, sertakesehatan rongga mulut secara keseluruhan. Maloklusi umumnya dapat dikenali pada usia 6 hingga 12 tahun, saat gigi permanen mulai tumbuh dan struktur gigi serta rahang mulai terlihat lebih jelas. Perawatan ortodonti seperti kawat gigi atau tindakan pembedahan ortognatik pada kasus yang lebih berat untuk memperbaiki posisi gigi dan rahang. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 12-15 tahun berdasarkan karakteristik demografi. Metode: Penelitian observasional deskriptif ini dilakukan pada 358 murid SMP usia 12-15 tahun di Jakarta Timur dan Bekasi diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner IKPO yang didistribusikan kepada 358murid. Uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbedaan kebutuhanperawatan ortodonti berdasarkan karakteristik demografi. Hasil: Mayoritas murid mengetahui susunan gigi tidak rapi (90,8%), menyatakan mengalami susunan gigi rapi (65,1%), mengetahui susunan gigi yang tidak rapi dapat menyebabkan kesehatan gigi dan mulut (86,3%), mengetahui perawatan gigi yang dapat merapikan susunan gigi (83,2%), mengetahui seseorang menggunakan alat untuk merapikan susunan gigi tidak rapi (behel) (96,4%), mendengar adanya keluhan rasa sakit pada seseorang yang sedang menjalani perawatan susunan gigi (83,5%), dan bersedia menjalani perawatan merapikan susunan gigi (70,9%). Terdapat perbedaan kebutuhan perawatan ortodonti yang signifikan pada murid berdasarkan kelompok usia (p = 0,019). Kesimpulan: Tidak didapatkan perbedaan kebutuhan ortodonti yang signfikan antara kelompok jenis kelamin, status sekolah, wilayah administratif, pekerjaan orang tua. Kata kunci: indeks kebutuhan perawatan ortodonti, karateri
M Malocclusion is a condition characterized by misalignment betweenthe upper and lower jaws, which can impact chewing function, aesthetics, andoverall oral health. Malocclusion is generally identifiable between the ages of 6 and 12, when permanent teeth begin to erupt, and the structure of the teeth and jaws becomes more apparent. Orthodontic treatments, such as braces or orthognathic surgery for severe cases, are used to correct the alignment of teeth and jaws. Objective: To determine the differences in orthodontic treatment needs among children aged 12–15 years based on demographic characteristics. Method: This descriptive observational study involved 358 junior high school students aged 12– 15 years in East Jakarta and Bekasi, selected using consecutive sampling techniques. Data collection was conducted using the Orthodontic Treatment Needs Index (IKPO) questionnaire distributed to the students. The Mann-Whitney test was used to analyze differences in orthodontic treatment needs based on demographic characteristics. Results: The majority of students were aware of malaligned teeth (90.8%), reported having aligned teeth (65.1%), understood that malaligned teeth could affect oral health (86.3%), were aware of orthodontic treatments to align teeth(83.2%), recognized the use of braces to straighten teeth (96.4%), had heardcomplaints about pain from people undergoing orthodontic treatment (83.5%), and were willing to undergo orthodontic treatment (70.9%). There was a significant difference in orthodontic treatment needs among students based on age groups (p = 0.019). Conclusion: No significant differences were found in orthodontic treatment needs based on gender, school status, administrative region, or parental occupation