Analisis pengaruh selulosa pada kulit bijibunga matahari terhadap rheology lumpurpemboran pada temperatur 80ºf dan 200ºf
L Lumpur pemboran yang digunakan ketika operasi pemboran berlangsungbertujuan untuk melancarkan operasi pemboran. Lumpur tersusun dari campuran bahan utama dan aditif. Zat aditif terbagi atas zat aditif alami dan sintesis, beberapa zat aditif tergolong beracun karena dapat merusak lingkungan sekitar sehingga munculah inovasi untuk dapat berupaya mengurangi limbah dan menciptakan zat aditif lumpur yang ramah lingkungan. Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, komposisi limbah terbesar adalah sampah makanan. Salah satu limbah makanan yang bisa dimanfaatkan yaitu kulit biji bunga matahari. Pemilihan kulit biji bunga matahari sebagai bahan pembuatan aditif ini berdasarkan komposisi kimia 42,7 % selulosa, Hemiselulosa 24 %, dan lignin 23,2 % dari limbah yang berpotensi dijadikan aditif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan kulit biji bunga matahari sebagai bahan aditif lumpur pemboran dengan cara pengecekan nilai funnel viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, filtration loss, mud cake, dan pH dengan kandungan aditif sebesar 2, 4, 6, dan 8 gram dan menggunakan beberapa temperatur seperti 80ºF dan 200ºF sebagai bentuk pengujian kemampuan yang bisa tergambar di lapangan secara umum. Perbedaan komposisi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil manakah sample yang terbaik sebagai aditif kulit biji bunga matahari. Sampel kulit biji bunga matahari pertama diolah untuk dihaluskan sehingga berbentuk bubuk dan bisa dicampurkan ke dalam lumpur. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode kuantitatif dengan melihat nilai hasil perubahan sifat fisik dan menentukan apakah nilai memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan atau tidak. Hasil penelitian dari pengukuran funnel viscosity pada temperatur 80ºF dan 200ºF secara berturut-turut yaitu 26 – 55 sec/quartz dan 23 – 50 sec/quartz. Selanjutnya nilai plastik viskositas sebesar 15 – 20 cps pada temperatur 80ºF dan 13-17 cps pada temperatur 200ºF. Pada sifat fisik yield point didapatkan hasil nilai 10 – 20 lb/100sqft pada temperatur 80ºF, dan 9-19 lb/100sqft pada temperatur 200ºF. Pada sifat fisik gel strength didapatkan nilai gel strength 10 detik memiliki nilai 5 – 12 lb/100sqft pada temperatur 80ºF dan 3 – 10 lb/100sqft pada temperatur 200ºF, berikutnya nilai gel strength 10 menit sebesar 7 – 19 lb/100sqft pada temperatur 80ºF dan 5 – 17 lb/100sqft pada temperatur 200ºF. Pengujian viskositas, plastik viskositas, yield point, dan gel strengthmenunjukkan seberapa besar pengaruh aditif kulit biji bunga matahari yang berperan sebagai padatan pengental atau viscosifier. Adanya pengetesan filtration loss dan mud cake untuk melihat kinerja dari aditif kulit biji bunga matahari mampu untuk menurunkan nilai filtrat dan mud cake. Nilai filtrat yang didapatkan pada temperatur 80ºF adalah 4 – 6,1 ml dan pada temperatur 200ºF memiliki nilai 3 – 5,7 ml. Hal ini menunjukan bahwa kandungan selulosa pada kulit biji bunga matahari dapat menurunkan filtration loss pada lumpur yang berarti nilai mud cake juga akan menurun berbanding lurus. Nilai mud cake berkisar dari 4 – 5,4 mm pada temperatur 80ºF dan 3 – 4,2 mm pada temperatur 200ºF. pengukuran nilai pH didapatkan nilai yang menurun pada temperatur 80ºF sebesar 11– 9 dan pH pada temperatur 200ºF sebesar 7 yang berarti netral, ini berarti sampel lumpur dengan penggunaan aditif kulit biji bunga matahari perlu penambahan pengontrol pH yang lebih banyak agar lebih stabil.
D Drilling mud used during drilling operations aims to facilitate smooth drilling operations. Mud is composed of a mixture of main ingredients and additives. Additives are divided into natural and synthetic additives; some additives are classified as toxic because they can harm the surrounding environment, prompting innovation to reduce waste and create environmentally friendly mud additives. According to the National Waste Management Information System, the largest component of waste is food waste. One type of food waste that can be utilized is sunflower seed husks. The selection of sunflower seed husks as an additive material is based on their chemical composition: 42,7 % cellulose, 24 % hemicellulose, and 23.2 % lignin from potential waste suitable for additives. This study aims to determine the utility of sunflower seed husks as a drilling mud additive by checking funnel viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, filtration loss, mud cake, and pH values with additive contents of 2, 4, 6, and 8 grams, using temperaturs of 80ºF and 200ºF for general field testing. These different compositions aim to find the best sample as a sunflower seed husk additive. The first sample of sunflower seed husks is processed to be ground into powder and can be mixed into the mud. The method used in this thesis is a quantitative method, observing the changes in physical properties to determine if the values meet specified specifications or not. The research results from funnel viscosity measurements at temperaturs of 80ºF and 200ºF respectively are 26 - 55 sec/quartz and 23 - 50 sec/quartz. Next, the plastic viscosity values are 15 - 20 cps at 80ºF and 13-17 cps at 200ºF. For yield point physical properties, results found values of 10 - 20 lb/100sqft at 80ºF, and 9-19 lb/100sqft at 200ºF. For gel strength physical properties, a gel strength value of 10 seconds resulted in 5 - 12 lb/100sqft at 80ºF and 3 - 10 lb/100sqft at 200ºF; subsequently, a gel strength value of 10 minutes resulted in 7 - 19 lb/100sqft at 80ºF and 5 - 17 lb/100sqft at 200ºF. Viscosity, plastic viscosity, yield point, and gel strength tests indicate the extent of the sunflower seed husk additive\\\'s role as a thickening agent or viscosifier solid. Testing of filtration loss and mud cake to see the performance of the sunflower seed husk additive is capable of reducing filtrate and mud cake values. Filtrate values obtained at 80ºF were 4 - 6.1 ml and at 200ºF had a value of 3 - 5.7 ml. This shows that the cellulose content in sunflower seed husks can reduce filtration loss in mud, which means mud cake values will also decrease proportionally. Mud cake values range from 4 - 5.4 mm at 80ºF and 3 - 4.2 mm at 200ºF. pH value measurements showed a decreaseto 11 - 9 at 80ºF and a pH of 7 at 200ºF, which means neutral. This indicates that mud samples using sunflower seed husk additives need more pH control additions to be more stable.