Keterjangkauan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atas rumah susun sederhana sewa di dalam kota Jakarta
K Keterjangkauan perumahan merupakan sebuah konsep yang mengukur tingkatkemampuan rumah tangga dalam mengakses kebutuhan tempat tinggal. Kategoriterjangkau bila rumah tangga mengeluarkan kurang dari 30% dari tingkatpendapatannya untuk pemenuhan kebutuhan terkait dengan huniannya. Rumahsusun sederhana sewa (Rusunawa) yang dianggap sebagai solusi untuk memenuhikebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), ternyatamasih dihadapkan pada masalah keterjangkauan seperti di DKI Jakarta terjadi tunggakansewa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor spasial yangmempengaruhi tingkat keterjangkauan rusunawa oleh MBR di dalam Kota Jakarta.Pendekatan kuantitatif digunakan di dalam penelitian ini dengan menggunakanmetode survei angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor spasial yangmempengaruhi tingkat keterjangkauan MBR atas rusunawa adalah akses menujujalan utama, jarak menuju tempat kerja, jarak menuju fasilitas pendidikan,keterjangkauan atas transportasi umum, letak lantai, dan tipe unit. Secara spasial,tipe unit merupakan faktor yang paling dominan dalam tingkat keterjangkauan.Makin besar tipe unit yang dihuni, maka makin besar harga sewa yang harusdibayar. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkankembali dalam perencanaan unit rusunawa agar terjangkau tetapi tetap layak bagiMBR.
H Housing affordability is a concept that measures the level of a household's abilityto access housing needs. Affordable category if the household spends less than 30%of its income level for meeting the needs related to its occupancy. Rental simpleflats (Rusunawa) which are considered as a solution to meet the housing needs oflow-income people (MBR) are still faced with the problem of affordability, such asin DKI Jakarta where there are lease arrears. The aim of this study was to identifythe spatial factors that influence the affordability of low-income rental flats inJakarta. The quantitative approach is used in this research using the questionnairesurvey method. The results showed that the spatial factors that influenced theaffordability level of low-rental flats were access to the main road, distance toworkplaces, distance to educational facilities, affordability of publictransportation, floor location, and type of unit. Spatially, unit type is the mostdominant factor in the level of affordability. The larger the type of unit occupied,the greater the rental price to be paid. This is one of the factors that need to bereconsidered in the planning of the flat unit so that it is affordable but still feasiblefor MBR.