L LATAR BELAKANG: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 63 juta orang. Dariangka tersebut, 95% menggunakan internet untuk mengakses media sosial.Remaja menggunakan situs jejaring sosial sebagai alat komunikasi dan juga sebagai fungsi hiburan. Remaja rentan terhadap kecemasan yang ditimbulkanoleh perubahan gaya hidup yang dipengaruhi penggunaan media sosial. Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan menunjukkan prevalensi gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang. Penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan atau dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan dampak negatif seperti kecemasan. Gejala adanya gangguan kecemasan tersebut dapat berupa gejala fisik, psikologis, dan perilaku.METODE: Penelitian ini menggunakan desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang diikuti oleh 150 responden siswa kelas XI SMA Negeri 3 Surakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner SONTUS dan STAI. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05 , program SPSS for windows versi 25.0. HASILDari hasil penelitian dengan 150 responden siswa kelas XI SMA Negeri 3Surakarta, analisis uji statistik chi-square menunjukan adanya hubungan intensitaspenggunaan media sosial dan kecemasan (p=0,000). KESIMPULAN: Terdapat hubungan hubungan intensitas penggunaan media sosial dan kecemasanpada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Surakarta. Semakin tinggi penggunaan media sosial semakin tinggi pula tingkat kecemasan.