Hubungan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan kembalinya menstruasi pada ibu menyusui
L LATAR BELAKANG Keluarga Berencana adalah sebuah program pemerintah yang bertujuan untuk mengatur kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu program KB alamiah yaitu pemberian ASI secara eksklusif. Pada saat proses pemberian ASI akan menghasilkan pelepasan hormon prolaktin, yang bertugas merangsang produksi ASI. Ketika jumlah hormon ini meningkat, maka pelepasan sel telur akan dihambat, maka dari itu semakin kecil kemungkinan untuk terjadinya menstruasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa adanya hubungan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan kembalinya menstruasi pada ibu menyusui. METODE Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain penelitian cross- section dengan sampel sebanyak 168 ibu di Puskesmas Kecamatan Grogol Jakarta Barat. Sampel diambil menggunakan Teknik Consecutive Non- Random Sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS versi 22 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASIL Dari 168 responden terdapat 24,4% ibu tidak menyusui eksklusif dan 32,1% kembali menstruasi lama. Analisis bivariat didapatkan usia (p = 1,000), pekerjaan ( p= 0,375) , dan jumlah paritas ( p= 0,601) tidak berhubungan dengan kembalinya menstruasi. Sedangkan lama pemberian ASI eksklusif ( p= 0,006) berhubungan dengan kembalinya menstruasi. KESIMPULAN Terdapat hubungan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan kembalinya menstruasi pada ibu menyusui di Puskesmas Wijaya
B BACKGROUND Family Planning is a government program that aims to regulate the birth of children to obtain a happy and prosperous family that can meet their needs. One of the natural family planning programs is exclusive breastfeeding. During the process of giving ASI will produce the release of the hormone prolactin, which is tasked with stimulating the production of ASI. When the amount of this hormone increases, the release of eggs will be inhibited, and therefore less likely for menstruation to occur. The purpose of this study is to analyze the relationship between the length of exclusive breastfeeding and the return of menstruation in nursing mothers. METHOD This study used an observational study with a cross-section research design with a sample of 168 mothers in the Grogol District Health Center in West Jakarta. Samples were taken using the Consecutive Non-Random Sampling Technique. Data collected by interview using a questionnaire. Data analysis used SPSS version 22 and the significance level used was 0.05. RESULTS Of the 168 respondents, there were 24.4% of mothers not exclusively breastfeeding and 32.1% returned for long periods. Bivariate analysis found that age (p = 1,000), occupation (p = 0.375), and total parity (p = 0.601) were not related to menstrual return. While the duration of exclusive breastfeeding (p = 0.006) is related to the return of menstruation. CONCLUSION There is a relationship between the length of exclusive breastfeeding and the return of menstruation to breastfeeding mothers in Puskesmas Wijaya