DETAIL KOLEKSI

Usulan peningkatan kualitas dengan metode dmaic di PT. Matahari Putra Prima, Tbk. Food Service Division


Oleh : Pendy

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Production control

Kata Kunci : quality, improvement, method, food, service division, production process, manufacturing, six sigma,

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STI_06300247_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STI_06300247_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2005_TA_STI_06300247_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2005_TA_STI_06300247_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STI_06300247_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STI_06300247_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2005_TA_STI_06300247_Bab-5_Analisa.pdf
8. 2005_TA_STI_06300247_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2005_TA_STI_06300247_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2005_TA_STI_06300247_Lampiran.pdf

P PT. Matahari Putra Prima , Tbk. food service division adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang makanan untuk konsumen seperti roti dan makanan cepat saji. Ketika pasar tumbuh lebih kompetitif dan lebih cepat, kepuasan konsumen adalah kunci untuk memenangkan kompetisi . Matahari menyadari fakta ini dan mencoba untuk tumbuh dengan perlakuan pada mutu produk mereka . Kemudian suatu sistem pengendalian mutu , yang menguraikan dan mengukur karakteristik kualitas pada lantai produksi, diperlukan untuk meyakinkan bahwa kualitas telah diterapkan pada tiap langkah proses produk siPT. Matahari Putra Prima, Tbk. food service division memilih metodologi SixSigma sebagai metode peningkatan kualitas. Hal ini dilakukan setelah rnelihat keberhasilan penerapan Six Sigma di beberapa perusahaan lain. Perusahaan berharap penerapan Six Sigma akan membawa peningkatan kualitas produk dan menguran gi produk cacat yang timbul pada proses prduksi . Metode yang digunakan dalam proyek Six Sigma ini adalah metode DMAIC (Define-Measur e-Analyze-Impr ove-Control) . Pada tahap De.f ine akan didefinisikan proyek dan tujuan Six Sigma yang dilakukan . Pada tahap Measure, maka pertama-tama akan ditentukan karakteristik kualitas serta penetapan kapabilita s proses dan DPMO. Pada tahap Analyze akan tligunakan diagram pareto, diagram sebab-akibat, dan metode 5-Why Analy sis untuk rnenganalisa penyebab cacat. Tahap Improve dilakukan dengan metode 5W-2H dan kaizen sebagai sarana perbaikan dan peningkatan kualitas. Tahap Control dilaksanakan dengan menguji proporsi cacat sebelwn dan sesudah implementasi .Setelah dilakukan analisa pada pengolallail data, maka didapat balnva proyek Six Sigma akan dilakukan pada proses proofing dengan produknya adalal1 roti tawar putih dengan proporsi cacat sebesar 14,54 % dan roti tawar standar dengan proporsi cacat sebesar 15,26 %. Ada lima karakteristik kualitas yang dipakai , dan didapatkan bal1wa kapabilitas proses cukup baik tetapi rnasih perlu peningkatan . Dengan rnenggunakan 5- Why Analy sis didapat penyebab utama cacat dan untuk perbaikan digunakan metode 5W- 2H dan kaizen termasuk membuat Standard Operating Procedure. Penerapan usulan pada proses proofing diharapkan membawa perubahan positif bagi perusahaan . Usuian yang diberikan meliputi saran perbaikan cacat, standarisasi, perneliharaan ternpat kerja dengan SS dan penghapusan pemborosan .Diharapkan usulan tersebut akan membawa peningkatan kualitas produk perusahaan dan perusahaan mampu bertahan di tengah persaingan ketat.Setelah pengolahan data dan perbaikan persoalan yang dilterapkan, dilakukananalisa terliadap basil perbaikan-perbaikan pada perusahaan. Dari data implementasi didapatkan penurunan proporsi cacat dari roti tawar putih turun sebesar 11,55 % dan penurunan porporsi cacat untuk roti tawar standar sebesar 7,84 %, rneningkatnya kapabilitas proses untuk roti tawar putih 0,084 dan roti tawar standar sebesar 0,06. Peningkatan level sigma sebesar 0,6 untuk roti tawar putih dan 0,3 pada roti tawar standar, dan penurunan biaya akibat produk cacat pada roti tawar putih sebesar Rp.18.552,- dan roti tawar standar sebesar Rp.12.577 ,-. Dan analisa terl1adap penerapan 5-S pada tempat kerja.Berdasarkan analisa yang dilakukan disimpulkan bahwa te1:jadi peningkatan kualitas produk clan pemberian usulan penerapan metodologi DMAIC pada PT. Matahari Putra Prima Tbk., Food Service Division .

P PT. Matahari Putra Prima , Tbk. Food Service Division is a manufacturer of consumer foods like bakery and fast food. As the market growing faster and more competitive, consumer satisfied is the key to win the competitive. Matahari realizes this fact and try to grow by committed the quality of their products. Then a quality control system, which simply describes and measures the quality characteristics on the production floor, is needed to assure that quality was done each step manufacturing process.PT. Matahati Putra Prima , Tbk. Food Service Division chooses Six Sigma as quality improvement method . This is done after see the successful Six Sigma implementation in other company. Company hopes Six Sigma implementation will bring quality improvement to the product and reduce defect in production process . Method that used in Six Sigma is DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). In define stage, the project and the purpose of the project will be defined. In measure stage, quality characteristic will be detennined first and also process capability and DPMO. In analyze stage, Pareto chart, fishbone diagram, and 5-Why Analysis will be used to analyze the factor that cause defect. Improve stage use 5W-2H and kaizen as tools to improve and increase quality. Control stage compares the defect proportion before and after the implementation.After the data is analyzed, it is determined that Six Sigma will be done in proofing process and white bread and standard bread as the product. There are five quality characteristic that used, and it is detennined that process capability is good enough but still need improvement. Using 5-Why Analysis the main cause of the defect can be traced, and 5W-2H also kaizen including Standard Operating Procedure are used to improve the defect. Implementing the proposal in proofing is expected to bring positive changes to the company. l11e proposa l given include suggestion to reduce defect, standardization , workplace maintenance using 5S and abolition the extravagant. Proposal is expected to bring quality improvement to the company product and the company can survive in the competition.After the data analyzed and problem solving that done, analyzing of results improvement at factory . From implementation data, gets decreased defect proportion from white daily bread 11,55 % and decreased defect proportion standard daily bread 7,84 %., increased the capability process white daily bread .0,084 and standard daily bread 0,06. Increased level sigma at 0,6 for white daily bread and 0,3 for standard daily bread , decreased cost of poor quality for white daily bread Rp. 18.552,- and standard daily bread Rp.12.577,-. And analyze for 5-S implementation at work place.Besides from analyze that done, that shown increased product quality and implementing DMAIC method at PT. Matahari Putra Prima Tbk., Food Service Division.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?