DETAIL KOLEKSI

Peningkatan kinerja divisi logistik menggunakan metode logistic scorecard pada PT Indocement Tunggal Prakasa TBK


Oleh : Fauzan Rinaldi Pratama

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Tiena G Amran

Pembimbing 2 : Emelia Sari

Subyek : Business logistics - Quality control

Kata Kunci : performance measurement, value chain analysis, five porter forces analysis, swot analysis, internal

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STI_063001800116_Halaman-Judul.pdf
2. 2022_TA_STI_063001800116_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_STI_063001800116_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2022_TA_STI_063001800116_BAB-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_STI_063001800116_BAB-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2022_TA_STI_063001800116_BAB-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2022_TA_STI_063001800116_BAB-5_Kesimpulan.pdf 2
8. 2022_TA_STI_063001800116_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2022_TA_STI_063001800116_Lampiran.pdf

P Pendistribusian pada perusahaan dilakukan melalui laut menggunakan kapal dan darat menggunakan truk dan kereta api dengan bentuk kantong ataupun curah, pendistribusian harus dilakukan secara efektif dan efisien agar produk tetap berada pada kondisi yang baik yaitu tidak keras dan menggumpal. Tujuan dari penelitian peningkatan kinerja divisi logistik menggunakan metode logistic scorecard. Dengan tahapan berupa identifikasi perusahaan, merumuskan strategi, mengukur, menganalisa dan memberikan peningkatan berdasarkan logistic scorecard yang dirancang. Model scorecard ini dikembangkan oleh Tokyo Institute of Technology dan Japan Institute of Logistic System (JILS) pada tahun 2001. Dengan prespektif inti seperti orientasi strategi bisnis, kapasitas perencanaan dan implementasi, efisiensi dan produktivitas logistik, dan teknologi informasi dan kolaborasi. Adapun langkah langkah penelitian adalah mengidentifikasi perusahaan menggunakan seperti value chain analysis yang digunakan untuk menganalisa faktor internal perusahaan, Porter’s five force analysis yang digunakan untuk menganalisa faktor eksternal perusahaan, IFE, EFE, matriks IE berguna untuk melihat posisi perusahaan saat ini, lalu merumuskan strategi dengan SWOT analysis digunakan untuk menentukan strategi matriks yang akan dimasukkan kedalam peta strategi. Dan langkah terakhir adalah melakukan pembobotan dan penentuan skala untuk KPI. Adapun Hasil IFE 3,39, EFE 3,32, IE matriks berada pada sel 1, hasil SWOT analysis. Hasil Strategi didapatkan KPI 23 kinerja logistik. Perseroan mendapat kinerja yang sangat baik dengan hasil 4.487 dari skala 5. tetapi masih ada indikator yang bernilai 3 yang berarti masih dapat dilakukan perbaikan pada indikator tersebut. keakuratan peramalan pasar (PKP1), Total cost logistic (EPL2), dan Untuk kolaborasi dengan partner bisnis (KRP2). Berdasarkan brainstorming dengan divisi logistik didapatkan kesimpulan pada keakuratan peramalan pasar (PKP1) menggunakan lebih dari satu aplikasi forecasting dalam melakukan peramalan agar data dari masing-masing aplikasi dapat dibandingkan sehingga hasilnya akan lebih akurat. Aplikasi yang dapat digunakan berupa IBM Planning Analityc, Zoho dan Anaplan. Untuk Total cost logistic (EPL2) pengurangan terhadap total cost logistic adalah dengan penggunaan activity-based management, penggunaan resource sharing dalam sumber daya untuk aktivitas transportasi berupa kerja sama dengan transporter dan pergudangan agar mencapai skala ekonomis. Untuk kolaborasi dengan partner bisnis (KRP2). Perlunya melakukan perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak sehingga para partner bisnis merasa diuntungkan juga. Yang akhirnya hasil dari kolaborasi dengan partner bisnis ini dapat menurunkan cost logistic juga

D Distribution in the company is carried out by sea using ships and land using trucks and trains in the form of bags or bulk, distribution must be carried out effectively and efficiently so that the product remains in good condition, namely not hard and lumpy. The purpose of the research is to improve the performance of the logistics division using the logistic scorecard method. With stages in the form of company identification, formulating strategies, measuring, analyzing and providing improvements based on the designed logistic scorecard. This scorecard model was developed by Tokyo Institute of Technology and Japan Institute of Logistic System (JILS) in 2001. With core perspectives such as business strategy orientation, planning and implementation capacity, logistics efficiency and productivity, and information technology and collaboration. The research steps are to identify the company using such as value chain analysis which is used to analyze the company's internal factors, Porter's five force analysis which is used to analyze the company's external factors, IFE, EFE, IE matrix is useful to see the company's current position, then formulate strategies with SWOT analysis used to determine the matrix strategy that will be included in the strategy map. And the last step is to weight and determine the scale for the KPI. The results of the IFE 3.39, EFE 3.32, IE matrix are in cell 1, the results of SWOT analysis. Strategy results obtained KPI 23 logistics performance. The company got a very good performance with a result of 4,487 out of a scale of 5. but there are still indicators that are worth 3 which means that improvements can still be made to these indicators. accuracy of market forecasting (PKP1), Total cost logistics (EPL2), and For collaboration with business partners (KRP2). Based on brainstorming with the logistics division, it is concluded that the accuracy of market forecasting (PKP1) uses more than one forecasting application in forecasting so that data from each application can be compared so that the results will be more accurate. Applications that can be used are IBM Planning Analityc, Zoho and Anaplan. For total cost logistics (EPL2), the reduction in total cost logistics is the use of activity-based management, the use of resource sharing in resources for transportation activities in the form of cooperation with transporters and warehousing in order to achieve economies of scale. For collaboration with business partners (KRP2). The need to make agreements that benefit both parties so that business partners feel benefited as well. Finally, the result of collaboration with business partners can reduce logistics costs as well

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?