DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara lingkar perut dengan risiko OSA menggunakan kuesioner Berlin dan ESS pada dewasa muda


Oleh : Gracya Mutiara Ninta Karina

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1566

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Ronald Irwanto Natadidjaja

Subyek : Obesity;Obstructive

Kata Kunci : obesity, obstructive sleep apnea, young adults, Berlin, ESS.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 20019_TA_SKD_03015081_Halaman-Judul.pdf
2. 20019_TA_SKD_03015081_Pengesahan.pdf
3. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 2
6. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 9
7. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-6_pembahasan.pdf
9. 20019_TA_SKD_03015081_Bab-7_Kesimpullan.pdf
10. 20019_TA_SKD_03015081_Daftar-Pustaka.pdf
11. 20019_TA_SKD_03015081_Lampiran.pdf

O Obstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan bagian sleep apnea yang paling sering terjadi. OSA dijumpai dengan gejala seperti mendengkur keras saat tidur dan sering terjadi rasa kantuk berlebih pada siang hari. Pemeriksaan Polisomnografi merupakan baku emas untuk pemeriksaan OSA, namun untuk menilai seseorang berisiko OSA dengan lebih sederhana dapat menggunakan kuesioner Berlin dan Epworth Sleepiness Scale (ESS). Salah satu faktor risiko terjadinya OSA adalah obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan keadaan terpusatnya lemak pada daerah perut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkar perut dengan risiko OSA menggunakan kuesioner Berlin dan ESS pada dewasa muda.MetodePenelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada bulan April hingga bulan Agustus 2019. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan teknik consecutive non random sampling, dengan besar sampel 72 orang. Data dikumpulkan dengan mengukur lingkar perut menggunakan pita ukur dan wawancara serta pengisian kuesioner Berlin dan ESS. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan yang digunakan p<0,05HasilResponden dalam penelitian ini rata rata berusia 29,84 ± 3,37 tahun. Obesitas sentral lebih tinggi pada wanita. (72%). Penghitungan risiko OSA dengan kuesioner Berlin didapatkan 51,2% berisiko tinggi (p=0,000) dan 58,3% berisiko tinggi dengan kuesioner ESS (p = 0,002)KesimpulanTerdapat hubungan bermakna antara lingkar perut dengan risiko OSA menggunakan Kuesioner Berlin dan ESS di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat./

O Obstructive Sleep Apnea (OSA) is the most common part of sleep apnea. OSA is encountered with symptoms such as loud snoring during sleep and frequent excessive sleepiness during the day. The polysomnography test is the gold standard for the test of OSA, but to assess a person at risk of OSA, it can be simpler to use the Berlin and Epworth Sleepiness Scale (ESS) questionnaires. One of the risk factors of OSA is central obesity. Central obesity is the state of the fat in the abdominal region. Therefore, this study is needed to determine whether there is a relationship between abdominal circumference and risk of OSA using the Berlin and ESS questionnaires in adults.METHODThis research is based on cross sectiobal designed, that was held in Puskesmas Grogol Petamburan, West Jakarta. The subject research was done by the method of consecutive nonrandom sampling technique in April – August 2019; total sample 72 people. Data is collected by measuring the abdominal circumference using the measuring tape and interviews as well as the filling of Berlin and ESS questionnaires. Data analysis is conducted with a Chi-Square test with a level of efficacy used p < 0.05RESULTSRespondents in this research average aged 29.84 ± 3.37 years. Central obesity is higher in women. (72%). The risk calculation of OSA with the Berlin questionnaire was obtained 51.2% high risk (P = 0,000) and 58.3% high risk with the ESS questionnaire (P = 0.002).CONCLUSIONThere is a positive correlation between abdominal circumference and risk of OSA at Puskesmas Grogol Petamburan, West Jakarta.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?