P Pada reservoir dengan batuan peenyusun batuan pasir shaly diperlukanfluida komplesi yang tidak menyebabkan swelling. Fluida komplesi KClmerupakan salah satu fluida komplesi yang dapat digunakan karena memiliki sifatclay inhibitor yang baik. Dengan alasan tersebut akan dilakukan penelitian dilaboratorium Analisa Batuan Reservoir untuk untuk mengetahui konsentrasi fluidakomplesi KCl yang tepat untuk digunakan pada batuan pasir shaly.Sampel yang digunakan adalah batuan pasir shaly artifisial denganperbandingan berat pasir dan lempung sebesar 90% dan 10%. Untuk menghidarikerusakan yang disebabkan oleh penjenuhan dengan konsetrasi tertentu maka untuktiap konsentrasi digunakan sampel yang berbeda. Konsetrasi KCl yang ditelitiadalah 4%, 8%, 12%, 16%, dan 20%. Dari pengukuran sampel yang telah dijenuhidengan air, KCl 4%, 8%, 12%, 16%, dan 20% didapatkan perubahan porositassebesar +0.44%, -7.89%, -0.88%, +0.44%, +0.89%, dan +0.89%. Untukpengukuran kabs didapatkan hasil sebesar 97.74 mD, 44.95 mD, 81.44 mD, 107.34mD, 108.50 mD dan 111.08 mD. Dari pengukuran kw@Sw=Swc didapatkan hasilsebesar 69.88 mD, 70.19 mD, 66.96 mD, 65.63 mD, 66.08 mD, 67.18 mD. Daripengukuran ko@SO=SOR didapatkan hasil sebesar 78.72 mD, 53.16 mD, 65.05 mD,83.24 mD, 85.85 mD, dan 87.50 mD.Dari studi laboratorium menggunakan konsentrasi KCl 4% s.d 20% dapatdisimpulkan, untuk menghindari terjadinya penurunan porositas dan permeabilitasiipada batuan shaly diperlukan fluida komplesi KCl dengan konsentrasi ≥12%.Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan studi yang telah dilakukan dapat diterapkandalam kegiatan komplesi di lapangan.