DETAIL KOLEKSI

Asesemen kekuatan elemen struktur balok beton bertulang pada gedung dan penggunaan carbon fiber reinforced polymer sebagai material retrofit (studi kasus: Gedung Asrama Bintaro)

2.5


Oleh : Asyraf Ramadhan

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Pratama Haditua R.S

Subyek : Construction projects;Building materials

Kata Kunci : carbon fiber reinforced polymer, building materials, construction.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STS_051001700020_Halaman-Judul.pdf
2. 2022_TA_STS_051001700020_Lembar-Pengesahan.pdf 5
3. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-4_Hasil-Survey-dan-Analisis-Struktur-Balok.pdf
7. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-5_Analisis-dan-Pembahasan-Perkuatan-Struktur-Balok.pdf
8. 2022_TA_STS_051001700020_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2022_TA_STS_051001700020_Daftar-Pustaka.pdf 3
10. 2022_TA_STS_051001700020_Lampiran.pdf

G Gedung merupakan tempat yang dibutuhkan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Maka dari itu, gedung harus memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah aspek keamanan terutama pada bangunan yang telah lama. Bangunan lama yang terdapat kerusakan secara visual pada salah satu bagian struktur utamanya dalam penelitian ini adalah balok. Selain itu, untuk memastikan terdapat kerusakan pada balok maka harus dilakukan penilaian atau asesmen agar mengetahui kondisi gedung berdasarkan data pengujian dan analisis perhitungan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang didapatkan, pada balok B42 Lantai 2 Tumpuan Mu (-) A sebesar 239,43 kNm lebih besar dibandingkan ØMn sebesar 191,03 kNm serta tumpuan Mu (-) B sebesar 222,28 kNm lebih besar dibandingkan ØMn sebesar 191,03 kNm dan balok B30 Lantai 3 Tumpuan Mu sebesar 215,18 kNm lebih besar dibandingkan ØMn sebesar 181,14 kNm serta tumpuan Mu (-) B sebesar 193,01 kNm lebih besar dibandingkan ØMn sebesar 181,41 kNm sehingga dapat disimpulkan bahwa balok tersebut membutuhkan Retrofitting pada bagian lentur balok dengan meggunakan Carbon Fiber Reinforced Polymer. Kebutuhan perkuatan lentur pada balok B42 Lantai 2 adalah 2 strip CFRP dengan total panjang 3,4 meter sepanjang daerah tumpuan dan balok B30 Lantai 3 adalah 1 strip CFRP dengan total panjang 3,4 meter sepanjang daerah tumpuan.

T The building is a place that humans need to carry out their daily activities. Therefore, the building must meet the safety and comfort aspects. One aspect that must be considered is the security aspect, especially in old buildings. Old buildings that have visual damage to one of the main structural parts in this study are beams. In addition, to ensure that there is damage to the beam, an assessment or assessment must be carried out to determine the condition based on test data and calculation analysis. Results Based on the analysis obtained, on the 2nd floor beam, Mu (-) A support is 239.43 kNm larger than Mn is 191.03 kNm and Mu (-) B is 222.28 kNm larger than Mn is 191 , 03 kNm and beam B30 Floor 3, Mu support is 215.18 kNm bigger than Mn is 181.14 kNm and support Mu (-) B is 193.01 kNm bigger than Mn is 181.41 kNm so it can be said that the beam requires Retrofitting of the flexural beam using Carbon Fiber Reinforced Polymer. The need for flexural reinforcement for the B42 beam on the 2nd Floor is 2 strips of CFRP with a total length of 3.4 meters along the support area and the B30 beam on the 3rd Floor is 1 strip of CFRP with a total length of 3.4 meters along the support area.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?