DETAIL KOLEKSI

Pengaturan waktu kerja untuk mengurangi tingkat kelelahan akibat beban kerja fisik di PT. Dinamika Indonusa Prima

2.5


Oleh : Inggrid Patma Marpaung

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Pudji Astuti

Subyek : Hours of labor;Occupational health and safety

Kata Kunci : workloads ,energy consumption , cardiovascular load, reaction time.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STI_063001500217_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2020_TA_STI_063001500217_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2020_TA_STI_063001500217_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2020_TA_STI_063001500217_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_STI_063001500217_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_STI_063001500217_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2020_TA_STI_063001500217_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STI_063001500217_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2020_TA_STI_063001500217_Lampiran.pdf

P PT. Dinamika Indonusa Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan Spring Bed yang bernama AIRLAND, SIMMON, RESTA, dan KOALA. Jumlah operator yang terdapat pada PT. Dinamika Indonusa Prima sebanyak 9 orang yang bekerja dalam 3 shift dimana setiap operator memegang 1 mesin jahit spring bed. Penelitian ini difokuskan pada proses Tape Edge karena pada proses ini menggunakan mesin yang digerakkan dengan tenaga manusia. Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan di PT. Dinamika Indonusa Prima ditemukan masalah yang dihadapi adalah adanya kelelahan fisik yang kemungkinan disebabkan karena adanya beban kerja fisik berlebihan yang dialami oleh operator. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja pada lantai produksi spring bed. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan menggunakan metode Cardiovascular Load dan pengukuran tingkat kelelahan menggunakan Reaction Time. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh %CVL shift 1, shift 2 dan shift 3 berturut-turut sebesar 29,1%, 30,5% dan 31,37% dimana shift 2 dan shift 3 “memerlukan perbaikan”. Hasil kapasitas maksimum konsumsi energi adalah 6,21 Kkal/Menit yang termasuk dalam kategori medium work, sedangkan hasil reaction time adalah 306,69 milidetik yang termasuk kategori kelelahan kerja ringan. Hasil korelasi beban kerja fisik dengan reaction time menunjukkan adanya ”korelasi sangat kuat” pada shift 1,2, dan 3. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu berupa perhitungan waktu kerja sebesar 49,02 menit, perhitungan waktu istirahat sebesar 18,46 menit, dan jadwal baru terhadap 9 operator. Hasil implementasi usulan perbaikan menunjukkan adanya penurunan %CVL dari 30,94% dengan kategori ”diperlukan perbaikan” menjadi 26,52% dengan kategori “tidak terjadi kelelahan”. Sebelum implementasi nilai reaction time adalah sebesar 315,31 milidetik dengan kategori “tingkat kelelahan ringan” dan setelah implementasi terjadi penurunan reaction time menjadi 236,75 milidetik dengan kategori “normal”.

P PT. Dinamika Indonusa Prima is a company engaged in the manufacture of Spring Bed named AIRLAND, SIMMON, RESTA, and KOALA. The number of operators in PT. Dinamika Indonusa Prima has 9 people who work in 3 shifts where each operator holds a spring bed sewing machine. This research is focused on the Tape Edge process that is made using machines that are powered by human power. Based on the results of preliminary research conducted at PT. Dinamika Indonusa Prima found that the problem faced was physical exhaustion which was probably caused by excessive physical workload experienced by the operator. This study aims to reduce the workload on the production floor of spring bed. Measurement of physical workload is done using the Cardiovascular Load method and measurement of fatigue using Reaction Time. Based on the results of the study obtained% CVL shift 1, shift 2 and shift 3 respectively by 29.1%, 30.5% and 31.37% where shift 2 and shift 3 "need improvement". The result of the maximum capacity of energy consumption is 6.21 Kcal / Minute which is included in the medium work category, while the result of reaction time is 306.69 milliseconds which is included in the category of mild work fatigue. The results of the correlation of physical workload with reaction time showed a "very strong correlation" in shifts 1,2 and 3. The suggested improvement was in the form of working time arrangements of 49.02 minutes and rest periods of 18.46 minutes for 9 operators. The results of the implementation of the proposed improvement showed a decrease in% CVL from 30.94% with the category "needed improvement" to 26.52% with the category "no fatigue". Before the implementation of the reaction time value was 315.31 milliseconds with the category of "mild fatigue" and after the implementation of the reaction time decreased to 236.75 milliseconds with the "normal" category.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?