DETAIL KOLEKSI

Penerapan metode lean six sigma pada proses produksi celana dalam rider R333B di PT.Mulia Knitting Factory

3.7


Oleh : Diana Jane Halim

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Johnson Siragih

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Production management - Quality control;Lean manufacturing;Six sigma

Kata Kunci : lean six sigma, production process, PT Mulia Knitting factory

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308042_Halaman-Judul.pdf 8
2. 2012_TA_TI_06308042_Bab-1.pdf 5
3. 2012_TA_TI_06308042_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308042_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308042_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308042_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308042_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06308042_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06308042_Daftar-Pustaka.pdf 1
10. 2012_TA_TI_06308042_Lampiran.pdf

P PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen yang memproduksi pakaian dalam pria dan baju. Berdasarkan data historis perusahaan bulan Juni sampai Agustus 2011, rata-rata persentase cacat produk Celana Dalam Rider R333B adalah sebesar 5,05%. Selain itu, jumlah produk yang dihasilkan masih belum mencapai target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu baru mencapai 60-70%. Hal ini disebabkan oleh banyaknya waste yang ditemukan pada proses produksi Celana Dalam Rider R333B yaitu waiting, defect, inventories, dll. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan menggunakan Metode Lean Six Sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) yang diharapkan dapat meminimasi kecacatan dan mengeliminasi pemborosan pada proses produksi Celana Dalam Rider R333B. Metode Lean Six Sigma merupakan kombinasi antara Lean dan Six Sigma. Dimana Lean adalah metode untuk mengurangi kompleksitas dan melancarkan proses dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi sumber dari pemborosan (waste) dalam proses untuk meningkatkan efisiensi, sedangkan Six Sigma terfokus untuk meminimalisasi cacat dalam suatu proses sehingga produk semaksimal mungkin berada dalam batas kontrol. Langkah dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan penggambaran kondisi proses produksi pada perusahaan saat ini dengan menggunakan Value Stream Mapping. Setelah itu dilakukan pengukuran waktu proses yang dilanjutkan dengan pengidentifikasian Value Added dan Non Value-Added Activity, perhitungan Process Cycle Efficiency (PCE) dan Process Velocity serta pengidentifikasian waste. Pengukuran juga dilakukan terhadap data kualitas produk Celana Dalam Rider R333B untuk mengetahui tingkat sigmanya. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, proses produksi Celana Dalam Rider R333B memiliki nilai Process Cycle Efficiency sebesar 28,55 % dengan Process Velocity sebesar 8,641 proses/jam dan tingkat sigma kualitas produk 4,09 sigma. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa proses produksi Celana Dalam Rider R333B masih berada jauh dari kondisi lean dan kualitas six sigma. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha perbaikan dengan menggunakan Metode Lean Six Sigma. Usulan perbaikan yang diberikan untuk permasalahan yang ada antara lain penggabungan dan pengeliminasian beberapa proses, pembuatan Standard Operation Procedure (SOP), penambahan jumlah operator, menggunakan material handling yang sama, mengubah layout pabrik, menyusun berkas administrasi, sistem penjadwalan mesin, program pelatihan dan pengawasan, pengecekan, pembersihan dan pemberian pelumas mesin, serta penambahan ventilasi udara. Implementasi dilakukan terhadap beberapa usulan perbaikan yang sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hasil yang diperoleh dari implementasi adalah peningkatan nilai Process Cycle Efficiency menjadi 31,87% dengan Process Velocity sebesar 9,679 proses/jam dan tingkat sigma kualitas produk 4,33 sigma.

P PT Mulia Knitting Factory is a company which engages in textile and garment sectors and produces man underwears and clothes. Based on the company history records, the average percentage of defect Underwear Rider 1Z333B products for the period of June - August 2011 is 5,05%. Furthermore, the output of these products have not reached the company's target, that is only 60-70%. It is due to the fact that there is a lot of waste in the production process of Underwear Rider R333B such as waiting, defect, inventories, etc. Therefore, it needs an improvement by using Lean Six Sigma Method with DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) in minimizing defects and eliminating waste in production process of Underwear Rider R333B. Lean Six Sigma method is a combination of Lean and Six Sigma. Lean is a method to minimize complexities and ensure the process works well by identifying and eliminating sources of waste in process in order to improve the efficiency. On the other hand, Six Sigma focuses on minimizing defects in process in ensuring the quality of the products. The first step in this research is describing the process condition that happens in the company using Value Stream Mapping. Next, the step also involves measurement of time process and identification of value-added and non-value-added activity, measurement of Process Cycle Efficiency (PCE) and Process Velocity and also identification of waste. Measurement is also conducted to record the quality of Underwear Rider R333B in order to calculate the sigma level. Based on the measurement's results, Process Cycle Efficiency for the production process of Underwear Rider R333B is 28,55% with Process Velocity 8,641 process/hour and sigma level of the product's quality is 4,09 sigma. Measurement's result shows that the production process of Underwear Rider R333B is still far from lean condition and six sigma quality. Therefore, it needs an improvement by using Lean Six Sigma Method There are some improvement suggestions for the problems, such as combination and elimination of some processes, utilizing Standard Operation Procedure (SOP), adding the number of operator, using the same material handling, changing the company's layout, organizing administration procedures, machine scheduling, training and controlling, checking, cleaning, and giving oil to every machine, and also adding more ventilation. Implementation is done for some improvement suggestions according to the company's regulation. The results of the implementation are Process Cycle Efficiency increase to 31,87% with Process Velocity 9,679 process/hour and sigma level of the product's quality is 4,33 sigma.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?