Gambaran pengetahuan tentang tatalaksana stomatitis aftosa rekuren pada usia dewasa di Kecamatan Cibeber Kota Cilegon
P Pendahuluan: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan suatu lesi umum dan sering muncul di dalam rongga mulut. Prevalensi SAR menunjukkan lebih tinggi pada anak-anak dan wanita, namun pada dekade kedua dan ketiga kehidupan ditemukan paling sering terjadinya SAR. Masyarakat khususnya kalangan usia dewasa rata-rata pernah mengalami SAR, tetapi sebagian masyarakat tidak menganggap hal ini menjadi masalah serius. Pengetahuan yang baik tentang SAR akan bermanfaat ketika masyarakat mengetahui pengertian, faktor pemicu dan tatalaksana dari SAR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang tatalaksana Stomatitis Aftosa Rekuren pada usia dewasa di Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Metode: Jenis penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan populasi sampel adalah masyarakat umum kriteria usia dewasa 26-45 tahun di Kecamatan Cibeber sebanyak 135 subjek dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Google Form disebar online. Hasil: Hasil terkait pengertian SAR, (67%) subjek mengetahui bahwa SAR dapat terjadi berulang dalam waktu tertentu, (84%) tidak mengetahui SAR bukan suatu kondisi yang tidak menular, dan (41%) mengetahui wanita pada usia produktif sering terjadi SAR. Hasil terkait penyebab atau faktor pemicu SAR didominasi oleh trauma dan terbentur (94%). Hasil pencegahan dan pengobatan SAR didominasi oleh makanan bernutrisi seimbang (97%), dan alternatif pengobatan herbal dengan konsumsi madu (96%). Hasil pertanyaan terbuka terkait faktor pemicu dan obat SAR menunjukkan urutan jawaban terbanyak, (33,67%) pemicu SAR adalah trauma dan terbentur, (21,47%) obat SAR yang banyak digunakan ialah obat kumur bermerek. Kesimpulan: Sebagian besar responden mengetahui dengan cukup baik dan menjawab secara tepat dalam mengetahui beberapa fakta penting terkait SAR.
I Introduction: Reccurent Aphtous Stomatitis (RAS) is a common lesion and often appears in the oral cavity. The prevalence of RAS shows more in children and women, but in the second and third decades of life RAS is found to the most frequent occurrence of RAS. Peoples, especially adults have experienced RAS, but some people do not consider this to be a serious condition. Good knowledge about RAS will be useful when people know the meaning, trigger factors, and management of RAS. The aim of this study is to know the knowledge about treatment of Reccurent Aphtous Stomatitis in adults in Cibeber District Cilegon City. Methods: This is a descriptive observational study with a cross sectional design and the sample population is the people with criteria for adult age 26-45 years in Cibeber District as many as 135 subjects with purposive sampling technique. Data collection using a Google Form questionnaire distributed online. Results: The results showed that the knowledge about the definition of RAS, (67%) subjects know that RAS can occur repeatedly over a period of time, (84%) do not know RAS is not a non-communicable condition, and (41%) know that women of reproductive age often experience RAS. The results about the knowledge of causes or triggering factors for RAS were dominated by trauma and impact (94%). The results of the prevention and treatment of RAS are dominated by nutritionally balanced foods (97%), and alternative herbal remedies by consuming honey (96%). The results of open-ended questions related to triggering factors and RAS drugs show the highest order of answers, (33,67%) triggers for RAS are trauma and collisions, (21,47%) RAS drugs that are widely used are branded mouthwashes. Conclusion: Most of the respondents knew quite well and answered correctly in knowing some important facts about RAS.