Pengawasan peredaran rokok ilegal di wilayah pengawasan KPPBC TMP A Bekasi
R Rokok adalah termasuk Barang Kena Cukai berupa Hasil Tembakau. Setiap memproduksi rokok wajib dilekati pita cukai yang sesuai dengan ketentuan, maka kontribusi cukai rokok terhadap penerimaan negara akan meningkat apabila tidak ada lagi peredaran rokok ilegal. Salah satu fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah revenue collector yang artinya DJBC harus menghimpun penerimaan negara yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sektor cukai, bea masuk, dan bea keluar. Rokok ilegal terdiri dari 5 (lima) macam yaitu, rokok tidak dilekati pita cukai, rokok dilekati pita cukai salah peruntukan, rokok dilekati pita cukai salah personalisasi, rokok dilekati pita cukai bekas, dan rokok dilekati pita cukai palsu. Seluruh rokok ilegal tersebut tentu akan mempengaruhi terhadap penerimaan negara pada sektor cukai. Hambatan yang dihadapi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam hal ini adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bekasi dalam memberantas peredaran rokok ilegal ini antara lain, modus pelanggar yang berubah ubah, jumlah sumber daya manusia yang terbatas, dan masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kerugian rokok ilegal Adapun upaya untuk mengatasi hambatan tersebut adalah terus mengikuti tren yang sedang berjalan, menambah sumber daya manusia, dan melakukan penindakan serta sosialisasi terkait rokok ilegal kepada masyarakat.
C Cigarettes are included in Excisable Goods in the form of Tobacco Products. Every time cigarettes are produced, an excise stamp must be attached in accordance with the provisions, so the contribution of cigarette excise to state revenue will increase if there is no more circulation of illegal cigarettes. One of the functions of the Directorate General of Customs and Excise is a revenue collector, which means that the DGCE must collect state revenues that are included in the State Revenue and Expenditure Budget through the excise sector, import duties and export duties. Illegal cigarettes consist of 5 (five) types, namely, cigarettes without excise stamps, cigarettes with wrong-purpose excise bands, cigarettes with wrong personalized excise bands, cigarettes with used excise bands, and cigarettes with fake excise bands. All of these illegal cigarettes will certainly affect state revenue in the excise sector. Obstacles faced by the Directorate General of Customs and Excise in this case are the Customs and Excise Supervision and Service Office of Middle Customs Type A Bekasi in eradicating the distribution of illegal cigarettes, including, changing modes of offenders, limited number of human resources, and still lack of awareness the community about the disadvantages of illegal cigarettes. The efforts to overcome these obstacles are to continue to follow ongoing trends, increase human resources, and take action and outreach regarding illegal cigarettes to the public.