Hubungan antara jabatan pekerjaan dengan kejadian hipertensi pada karyawan laki-laki di perusahaan swasta
H Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi diNegara berkembang dan Negara maju. Perubahan gaya hidup modern sepertimerokok, minuman alkohol, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnyaaktivitas dapat memicu meningkatnya angka hipertensi. Mengingat tingginyaprevalensi kejadian hipertensi pada laki laki di Indonesia, terutama para pegawaiyang memiliki banyak stressor, serta adanya perbedaan jabatan pekerjaan padapegawai di setiap perusahaan, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuanuntuk menentukan peran jabatan pekerjaan terhadap kejadian hipertensi padakaryawan laki laki di PT Inti Karya Persada Teknik. Penelitian menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional yang mengikutsertakan 74 karyawan laki laki yang bekerja di PT IntiKarya Persada Teknik. Data dikumpulkan dengan cara pemeriksaan tekanan darahmenggunakan tensimeter, pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, sertapengisian kuesioner yang meliputi usia subjek, riwayat keluarga hipertensi,kebiasaan merokok, stress dan jabatan pekerjaan. Analisis data denganmenggunakan SPSS for windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yangdigunakan besarnya 0,05. Faktor faktor yang terbukti sebagai faktor resiko hipertensi pada karyawan lakilaki di PT Inti Karya Persada Teknik adalah obesitas (p=0,0000; OR=9,1;95%CI= 2,9-27,7), aktivitas fisik (p=0,017; OR=1,3; 95%CI=1,1-1,5), riwayatkeluarga(p=0,006; OR=4,5; 95%CI=1,5-13,9), dan stress (p=0,016; OR=2,0;95%CI=0,8-5,3). Penelitian ini menunjukan bahwa jabatan pekerjaan tidak berhubungan dengankejadian hipertensi pada karyawan laki laki di PT Inti Karya Persada Teknik.Sedangkan faktor hipertensi yang memiliki hubungan dengan kejadian hipertensiadalah obesitas, aktivitas fisik, riwayat keluarga hiperrtensi, dan stress.
H Hypertension is a common health problem that happens in developing country. The change of modern life style, such as smoking, drinking alcohol, imbalance of food consumption, and lack of activity can trigger the increasing number of hypertension. In thoughts of the increasing prevalence number of hypertension in male worker in Indonesia, especially the one who has many stressor in their work, therefore this research has been made to determine the role of position in work with hypertension in male worker in PT Inti Karya Persada Teknik. Research method was analytical with case control study. Total respondents were74 people that works in PT Inti Karya Persada Teknik. Data collection was by checking the blood pressure using blood pressure monitor, filling the question in questionnaire that contains age, family history of hypertension, smoking habit, stress, and position in work. Data analysis was performed using SPSS forwindows release 17.0 and level of significance was set at 0.05. Factor proven as risk factors of hypertension in male worker in PT Inti Karya Persada Teknik were obesity (p=0,0000; OR=9,1; 95%CI= 2,9-27,7), physical activity (p=0,017; OR=1,3; 95%CI=1,1-1,5), family history (p=0,006; OR=4,5;95%CI=1,5-13,9), and stress (p=0,016; OR=2,0; 95%CI=0,8-5,3). This study revealed that position in work didn’t correlate with hypertension inmale worker in PT Inti Karya Persada Teknik. But the factor that has proven tohave correlation with hypertension were obesity, physical activity, family history of hypertension, and stress.