Hubungan stres dengan hipertensi pada auditor badan pemeriksa keuangan x di jakarta
S Salah satu faktor risiko hipertensi adalah stres psikologis. Seorang auditor sering dihadapkan pada permintaan pengambilan keputusan yang rumit ketika menetapkan sebuah hasil audit sehingga dapat menimbulkan stress. Peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara stress yang dialami oleh para auditor tersebut dengan kejadian hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross-sectionaldengan menggunakan sampel sebanyak 118 auditor. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner yang meliputi karakteristik responden (jenis kelamin, umur) dan kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS), dan dengan mengukur tekanan darah pada auditor dengan sfigmomanometer digital. Analisis data menggunakan program SPSS dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Berdasarkan hasil penelitian pada 118 responden penelitian, 12 subjek mengalami stres ringan. Pada 12 orang yang mengalami stres ringan 11 orang tidak mengalami hipertensi, dan 1 orang mengalami hipertensi. Pada 106 orang yang mengalami stres sedang-berat 88 orang tidak mengalami hipertensi, dan 18 orang mengalami hipertensi. Untuk nilai p-value dari uji Chi-Square pada sebesar 0,44. Berdasarkan hasil penelitian pada 118 responden penelitian, 12 subjek mengalami stres ringan. Pada 12 orang yang mengalami stres ringan 11 orang tidak mengalami hipertensi, dan 1 orang mengalami hipertensi. Pada 106 orang yang mengalami stres sedang-berat 88 orang tidak mengalami hipertensi, dan 18 orang mengalami hipertensi. Tidak didapatkan hubungan stres dengan hipertensi pada auditor Badan Pemeriksa Keuangan X di Jakarta.
O One risk factor for hypertension is psychological stress. An auditor is often faced with requests for complicated decisions when setting an audit result so that it can cause stress. The researcher wanted to know whether there was a relationship between the stress experienced by the auditors and the incidence of hypertension. The type of research used is observational analytic research using a cross-sectional approach by using a sample of 118 auditors. Data was collected by filling out questionnaires covering the characteristics of respondents (gender, age) and Stress Diagnostic Survey (SDS) questionnaire, and by measuring blood pressure in auditors with digital sphygmomanometer. Data analysis used the SPSS program and the significance level used was 0.05. Based on the results of the study on 118 study respondents, 12 subjects experienced mild stress. In 12 people who experienced mild stress 11 people did not experience hypertension, and 1 person had hypertension. In 106 people who experienced moderate-severe stress 88 people did not experience hypertension, and 18 people experienced hypertension. For the p-value of the Chi-Square test at 0.44. Based on the results of the study on 118 study respondents, 12 subjects experienced mild stress. In 12 people who experienced mild stress 11 people did not experience hypertension, and 1 person had hypertension. In 106 people who experienced moderate-severe stress 88 people did not experience hypertension, and 18 people experienced hypertension. There was no relationship between stress and hypertension in the auditor of the Supreme Audit Agency X in Jakarta.