DETAIL KOLEKSI

Sudi proses penurunan kadar COD, Nitrat, Klorida pada limbah Molases menggunakan teknologi membran


Oleh : Tommy Jackson Rianto

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2003

Pembimbing 1 : Muhammad Lindu

Pembimbing 2 : Kaseno

Subyek : Liquid waste

Kata Kunci : membrane technology, nitrate, chloride, viscosity, molases waste

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2003_STL_08294052_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2003_STL_08294052_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 2003_STL_08294052_Bab-I_Pendahuluan.pdf
4. 2003_STL_08294052_Bab-II_Tinjauan-Pustaka.pdf 23
5. 2003_STL_08294052_Bab-III_materi-dan-Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2003_STL_08294052_Bab-IV_hasil-penelitian-dan-Pembahasan.pdf
7. 2003_STL_08294052_Bab-V_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 3
8. 2003_STL_08294052_Daftar-Pustaka.pdf 2

B Banyaknya jumlah limbah cair dari proses fementasi berbahan baku molasses pada industri fermentasi seperti produk enzim, ethanol, monosodium glutamat, ragi roti, spritus dan lain-lain, disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena molases tidak lain adalah limbah cair dari pabrik gula, sehingga selain sisa gula (kurang lebih 50%) juga mengandung kotoran yang menyebabkan viskositas dari molases tinggi,sehingga harus diencerkan dalam penggunaannya.Secara rata-rata Remh, H.J., dkk (1983) menyebutkan bahwa komposisi molases atau tetes tebu adalah : 52% total gula, 12,5 abu, 3% protein mentah, 5% garam-garam anorganik, dan 27,5% adalah air. Sedangkan jumlah gula rantai panjang adalah 3%Teknologi membran adalah salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut diatas dimana penggunaan teknologi incmbran adalah untuk memisahkan air (air murni) dari unsur pengotornya.Tehnik pemisahan membran mempunyai ksuntirsan dan kelemahan. Keuntungannya adalah masing-masing membran mempunyai ukuran yang dapat memisahkan partikel! yang mempunyai ukwam sampai angstum (10(pangkat -10) m). tidak merusak molekul-molekul yang ukai dipisadikan, u,srasi dapat bekerja pada sistem kontinu maupun batch, memerlukan energi yang rendah, memerlukan ruang yang lebih kecil. Sedangkan kerugiannya adalah terjadinya polarisasi dan fouling pada membran, memerlukan pencucian membran secara periodik, stabilitas membran yangsensitif terhadap pH dan temperatur tinggi.Pada pemisahan membran, aliran umpan yang sering digunakan adalah dead-end dan cross-flow filtralion. Aliran umpan jenis cross-flow dapat menekan terjadinya polarisasi konsenwasi dan Fouling pada meinbran. Pada aliran yi umpan mengalir secara paralel dengan membran sehingga partikel atau molekul yang tidak dapat menembus membran akan terbawa oleh aliran umpan sebagai retentat.Untuk ini telah dilakukan suatu studi tentang penurunan bahan-bahan pengotor tersebut (COD, Nitrat, Klorida) menggunakan teknologi membran dengan aliran cross-flow. Variabel yang digunakan untuk mengetahui penurunan tersebut adalah tekanan pompa, porositas membran dan waktu. Dalun penelitian ini telah digunakan bahan baku molases yang berasal dari Biotek, Serpong.Dari penelitim ini diperoleh hasil bahwa penurunan fluks membran dipengaruhi oleh penggunaan kondisi pemisahan seperti tekanan pompa dan porositas membran. Juga kepekatan awal larutan umpan memberikan pengaruh terhadap perubahan fluks membran dan penurunan konsentrasi pada permeate.Penurunan fluks juga disebabkan oleh polarisasi konsentrasi yang ditandai dengan penurunan besarnya penneate dan pengurangan jumlah partikel yang dapat melewati membran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kadar COD dapat diturunkan 74,74% untuk ukuran membran 0,05 µm dam 93,7% untuk ukuran membran 0,005 µm. Konsentrasi Nitrat dapat diturunkan sampai 56,7% untuk membran 0,05 µn dan 75,2% untuk membran 0,005 µm. Dan konsentrasi Klorida dapat diturunkan sebesar 59,8% untuk ukuran membran 0,05 µm dan 78,1% untuk ukuran membran 0,005 µm.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?