Pengaruh penambahan starbio plus pada pengolahan biologis ekskreta dalam skala batch
T Tinja atau ekskreta merupakan bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia, baik berbentuk padat maupun hasil proses pencernaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu pengolahan ekskreta yang diharapkan mampu menghilangkan faktor resiko yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Ekskreta memiliki karakteristik fisik, kimia dan biologis yang berbahaya sehingga jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan pencemaran. Beberapa parameter yang dijadikan indikator pencemaran air yaitu suhu, pH, kekeruhan, TSS, DO, BOD, COD, KMnO4, fostat, amonia, bakteri E.Coli, dan kehidupan air. Pengolahan ekskreta secara aerobik biologis pada prinsipnya akan mengubah bahan-bahan pencemar yang berbebtuk padatan atau yang terlarut di dalam air limbah menjadi ke dalam bentuk gas maupun jaringan sel yang dapat dipisahkan dengan pengendapan. Sistem ini mengandalkan mikroorganism hidup untuk menguraikan padatan dan bahan organik dari air limbah. Kecepatan reaksi dari proses biologis dikontrol oleh enzim. metode yang digunakan dalam pengolahan ekskreta ini adalah aerasi dengan lumpur aktif yaitu dengan menyebarkan udara di dalam reaktor (diffused air). Pengolahan ekskreta di IPAK Pulogebang menggunakan sistem aerasi biologis dengan bak aerasi (lumpur aktif), bak lumpur, bak pematangan, dan unit pengering lumpur. Komponen-komponen yang terdapat di dalam Starbio - Plus adalah kelompok bakteri nitrogen oleh jenis non -simbiotik, bakteri metanogenik, bakteri selulotik, bakteri lignolitik dan tanaman busuk. Tahapan percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : pertama, pengaktifan mikroorganime Starbio-Plus, kedua, penyiapan reaktor, ketiga, pelaksanaan pengukuran yang dilakukan selama 10 hari Hasil pengolahan ekskreta dari tiga perlakuan, menunjukkan hasil yang berbeda. hasil pengolahan yang paling baik dalam menurunkan konsentrasi BOD, COD, dan E.coli adalah pada perlakuan B.pengolahan ekskreta dengan sistem aerasi dengan penambahan mikoorganisme efektif dapat diterapkan dalam skala lebih besar.
D Dung or excrete a disposal substance out of human body, either in solid form or the result of digesting process. because of that, it is necessary for excrete processing with the expection that is able to elminate risk factor human and environmental healt. Excrete has dangerous physical, chemical and biological characteristic therefore uncles it is managed well, it can cause pollution. A few parameters made as the indicator of water pollution are temperature, pH, TSS, DO, BOD, COD, KMnO4, phophate, ammonia, E.coli bacteria, and water environment, Excrete processing by biological aerobic principally will change polluting substance in solid form or solution in wastewater to be in the form of gas or cells., that can be separated by sedimentation. This system depend on living microorganism to decompose the solid organic substance from wastewater. The reaction speed of biological process is controled by enzyme. The method used in excrete process is aeration by active mud by way of diffusing air in reactor (diffused air). The excrete processing in IPAK Pulogebang uses biological aeration system with aeration vessel (active mud), mud vessel, heating, and mud drying unit. The component exiting in Starbio-Plus is the group of nitrogen fixation bacteria by non -symbiosis type, metanogenic bacteria, selulotic bacteria, lignolitic bacteria and decomposed plant. The trial stage done is as follow : First, activating Starbio-Plus microorganism, Second, preparing the reactor, Third, implementing measurement done for 19 days. The results of excrete processing of thouse three treatment, shows different results. The best processing in decreasing the concentration of BOD, COD, and E.coli is B treatment. Excrete processing with aeration system by adding effective microorganism can be applied in large processing scale.