Analisa proyeksi harga batubara kokas dengan metode statistik arima dan sarima serta potensinya untuk Indonesia
P Perkembangan pasar batubara kokas dunia semakin meningkat setiap tahunnya.Perkembangan ini disebabkan oleh semakin tingginya kebutuhan industri bajadunia, yang mana batubara kokas berperan sebagai sumber bahan bakar utamadalam proses pembuatannya. Namun, meskipun pasar batubara kokas duniasemakin berkembang, Indonesia masih belum bisa memanfaatkan kesempatansebagai salah satu pengekspor batubara kokas yang aktif. Untuk dapatmengantisipasi perkembangan batubara kokas dunia kedepannya, maka perludilakukan estimasi harga batubara kokas. Estimasi dilakukan dengan perbandingandua metode statistik yaitu Metode Autoregressive Integrated Moving Average(ARIMA) dan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA).Dimana metode ARIMA (1,1,2) menjadi model terbaik dalam melakukan proyeksiharga. Kualitas proyeksi dikategorikan Baik berdasarkan pengujian MAPE dengannilai 11.6%. Hasil proyeksi dapat memberikan gagasan mengenai kondisi pasarbatubara kokas dunia dan kesempatan Indonesia menjadi penyuplai batubara kokasdunia. Kesempatan Indonesia diukur dari kondisi sumberdaya, cadangan, danproduksi batubara kokas di Indonesia dan proyeksi harga batubara kokas. Hasilanalisa perkembangan pasar batubara kokas menunjukkan bahwa adanya potensiperkembangan pasar berdasarkan pergerakan harga batubara kokas yang terusmeningkat hingga Agustus 2025. Di sisi lain, Indonesia sangat berpotensi dalammengembangkan produksi batubara kokas karena berlimpahnya sumberdaya dancadangan di Indonesia dan masih minimnya hasil produksi di Indonesia
T The development of the world coking coal market is increasing every year. Thisdevelopment was caused by the increasing demand for the world's steel industry,where coking coal plays a role as the main fuel source in the manufacturingprocess. However, even though the world coking coal market is growing, Indonesiais still unable to seize the opportunity as one of the active exporters of coking coal.To anticipate future developments in world coking coal, it is necessary to estimatethe price of coking coal. Estimation is done by comparing two statistical methods,namely the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) and SeasonalAutoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) methods. Where the ARIMAmethod (1,1,2) is the best model for price projections. The projection quality iscategorized as Good based on the MAPE testing value (11,6%). The projectionresults can provide an idea about the condition of the world coking coal market andIndonesia's opportunity to become a world coking coal supplier. Indonesia'sopportunities are measured from the condition of resources, reserves andproduction of coking coal in Indonesia and projected coking coal prices. The resultsof an analysis of the development of the coking coal market indicate that there ispotential for market development based on coking coal price movements whichcontinue to increase until August 2025. On the other hand, Indonesia has greatpotential in developing coking coal production due to the abundance of resourcesand reserves in Indonesia with the lack of production in Indonesia.